Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur pada pemilihan gubernur Jatim 2018 mendatang dan Surat rekomendasi tersebut diserahkan langsung oleh pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP Golkar, Idrus Marham. AKTUAL/Munzir

Trenggalek, Aktual.com – Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Trenggalek menghormati sepenuhnya keputusan politik yang diambil Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak untuk maju bursa Pilkada Jatim dengan menjadi calon wakil gubernur mendampingi Khofifah Indar Parawansa.

“Kami hormati keputusan politik beliau. Kemarin malam beliau datang ke rumah saya dan menjelaskan keputusan tersebut,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Trenggalek Nurhadi Rohmad di Trenggalek, Sabtu.

Nurhadi yang akrab disapa Nur Cepek sebenarnya sempat bicara kritis atas manuver politik Emil yang berniat melompat ke jenjang provinsi, meski mandatnya sebagai bupati belum tuntas dijalankan lima tahun.

Namun hanya selang sehari setelah bicara di depan awak media dan beritanya viral, Nur Cepek kemudian merevisi pernyataannya.

Jika semula dia sinis menyebut langkah politik Emil yang tidak beretika dan mengabaikan komitmen sekaligus kontrak politik untuk menuntaskan amanah rakyat memimpin Trenggalek hingga 2020, kini Nurhadi atau Nur Cepek mengomentarinya dengan pernyataan landai.

Menurutnya, sejumlah kritikan pedas yang sempat ia lontarkan di sejumlah media massa beberapa waktu lalu merupakan bentuk reaksi spontan atas dinamika politik menjelang Pilkada Jatim.

“Saat itu kami memang agak keras, karena itu didasari atas rasa kekhawatiran terhadap proses pembangunan di Trenggalek,” ujarnya.

Ia mengaku mahfum setelah mendapat penjelasan lengkap dan utuh dari Emil langsung saat bersilaturahmi ke rumahnya.

Nurhadi menambahkan, meskipun Emil bertarung dalam pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi, pihaknya optimistis yang bersangkutan bisa menuntaskan tugasnya di Trenggaek dengan baik.

Sebab, kata dia, kalah atau menang dalam kontestasi Pilkada Jatim, Emil masih akan menjabat sebagai bupati minimal sampai dengan tahun ke empat.

“Kalau menang, dia tetap masih Bupati sampai dengan 2019, namun apabila kalah, maka akan mengabdi di Trengalek sampai akhir masa jabatannya,” ujarnya.

Pihaknya mengapresiasi sikap yang diambil Emil yang tetap menjalin komunikasi dengan seluruh partai pengusungnya di Trenggalek.

Bahkan yang bersangkutan cukup dinilai bijak karena mau mendatangi langsung partai pengusungnya, meskipun hanya sekadar menjelaskan pencalonannya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara