Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP Partai Gerindra Moh. Nizar Zahro, mengatakan bahwa masih banyak orang tidak memahami substansi pernyataan Prabowo Subianto, terkait reaksi pemerintahan Jokowi terhadap kasus kejahatan kemanusiaan etnis Rohingya, di Rakhine State, Myanmar.
Ia mengatakan jika bangsa ini memang kuat, tidak hanya sekedar mengirimkan bantuan makanan dan pakaian saja.
“Apa yang disampaikan Pak Prabowo sudah benar. Kalau bangsa kita masih lemah, maka akan terbatas dalam memberikan bantuan kepada negara lain termasuk terhadap masalah Rohingya,” kata Nizar dalam keterangan tetulisnya, di Jakarta, Selasa (19/9).
Menurut Nizar, masalah utama yang menimpa etnis Rohingya adalah tidak diakuinya etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar. Padahal etnis tersebut sudah turun temurun menempati wilayah tersebut.
Jadi, jangan kemudian pemerintah berfikir persoalan etnis rohingya di Rakhine hanya kali ini saja.
“Karenanya jika bangsa Indonesia kuat, maka akan bisa menekan pemerintah Myanmar untuk mengakui kewargaannya sebagai warga negara Myanmar,” ujarnya.
Oleh karena itu, anggota komisi V DPR RI itu, untuk membantu orang lemah, maka Indonesia harus kuat, dan Presiden Joko Widodo harus melakukan introspeksi diri terhadap berbagai masalah yang terus mendera negara ini seperti kemiskinan, pendidikan, hukum dan lain lainnya.
“Apakah kemudian, dengan mengirim bantuan sembako ke etnis Rohingya akan menyelesaikan masalah? Tentu tidak. Padahal, jika bangsa ini kuat, bantuan yang bisa diberikan Indonesia bisa lebih dari itu,” paparnya.
“Bisa dikatakan bahwa bantuan sembako hanya layaknya obat balsem yang hanya menghilangkan rasa sakit untuk sesaat dan akan kambuh lagi tatkala olesan balsem sudah mulai menipis dan menghilang,” pungkasnya.
Laporan Novrijal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh: