Jakarta, Aktual.com – Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Prabowo Soenirman mundurnya Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendy harus jadi cerminan bagi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut dia, cara Ahok yang kerap melontarkan ancaman pemecatan kepada bawahan di Pemprov DKI, menjadi sebuah tekanan. Alih-alih menjadi pemacu untuk meningkatkan kinerja. Prabowo pun menduga, bisa jadi mundurnya Rustam dilatarbelakangi hal yang sama. (Baca: Ujung Perseteruan dengan Ahok, Wali Kota Jakut Memilih Mundur)
“Mungkin selama ini dia (Rustam) tertekan dalam bekerja. Sehingga akhirnya tiada pilihan lain selain mengundurkan diri,” kata dia, di Jakarta, Senin (25/4).
Lagi pula, ujar dia, mundurnya pejabat di Pemprov DKI selama dipimpin Ahok bukan kali ini terjadi. Sebelumnya antara lain sudah ada Kadis Tata Air DKI Tri Djoko Sri Sumargiono yang melakukan langkah serupa. “(Mundurnya Rustam) Harus jadi cermin,” kata dia.
Tri sendiri diketahui memilih mundur karena mengaku sudah tidak ‘klop’ kerja dengan Ahok. Bagaimana tidak, Tri kerap disalahkan atas banjir di Jakarta. Dan patut diingat, saat masih menjabat sebagai Bupati Kepulauan Seribu, Tri sempat mengadukan soal pencurian pasir untuk proyek reklamasi Teluk Jakarta. Tapi Ahok tidak menanggapi laporan itu, malah memindahkan Tri jadi kadis. (Baca: Reklamasi Teluk Jakarta Rakus Menyedot Pasir, Bupati Didepak)
Artikel ini ditulis oleh: