Dengan langkah ganti presiden pada tahun 2019, dia berharap pemerintahan baru akan mengubah konsep pembangunan neoliberalisme menjadi berpihak pada rakyat.

Ia mengkritisi narasi yang dibangun pemerintahan Jokowi adalah kemiskinan turun dengan memasukkan pendapatan keluarga Rp11 ribu per hari bukan keluarga miskin.

“Apakah Rp11 ribu realistis? Pemerintah tidak berpikir dengan kebutuhan sehari-hari lainnya, seperti ongkos anak berangkat sekolah,” katanya.

Dalam diskusi tersebut, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Suyanto mengatakan bahwa Indonesia memerlukan pemimpin yang Pancasilais, yaitu yang mampu mewujudkan keadilan sosial.

Ia menilai sosok Prabowo tidak tiba-tiba menjadi seorang pemimpin karena nasionalismenya sudah teruji.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid