Jakarta, Aktual.co — Politikus Partai Gerindra Suir Syam mendesak Pemerintah pimpinan Jokowi-JK mendengar rintihan rakyat yang tertekan akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
“Permasalahannya bukan hanya pada kenaikan harga BBM, tetapi imbas atau dampak dari kenaikan tersebut. Harga barang kebutuhan masyarakat lainnya menjadi ikut naik,” ujar Suir Syam di Jakarta, Sabtu (29/11).
Anggota Fraksi Gerindra di DPR ini mencoba mengulik kesadaran pemerintah untuk menurunkan harga BBM karena kebijakan itu sudah ditolak rakyat secara luas.
“konstituen kami protes dan kami harus menjelaskannya, Tetapi kami sendiri tidak mengetahui secara jelas apa penyebab harga solar dan premium naik,” imbuh Suir, seraya menegaskan bahwa kebijakan menaikkan harga BBM adalah pelanggaran konstitusi.
Suir menegaskan, upaya menggunakan hak interpelasi yang sudah didorong beberapa anggota DPR anggota Koalisi Merah Putih memang harus diambil untuk memaksa pemerintah menjawab pertanyaan rakyat.
“Itu (interpelasi) merupakan sarana yang bisa mendorong pemerintah untuk menjawab pertanyaan DPR. Jika jawaban pemerintah itu masuk akal, wajar, maka akan disampaikan apa adanya kepada rakyat,” ucapnya.
Anggota Komisi IX DPR itu menambahkan, sebaliknya bila jawaban pemerintah tidak dapat diterima, maka sebaiknya harga BBM kembali diturunkan seperti semula.
Selanjutnya, hak interpelasi juga digunakan untuk mengetahui penggunaan anggaran yang bersumber dari pemotongan subsidi BBM. “Hak interpelasi itu bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan hak yang diatur dalam UU MPR, DPR, DPD dan DPRD,” katanya,” tuntas Suir.
Artikel ini ditulis oleh: