Jakarta, Aktual.co — Ketua DPP Gerindra Arief Poyuono mengatakan partai politik saat ini sudah menganut liberalisasi politik.
Dirinya menilai prahara tersebut diciptakan oleh pemerintah bukan internal partai politik.
“Hari ini parpol sudah menganut liberalisasi politik. Prahara ini yang menciptakan bukan parpol, namun pemerintahan Jokowi-JK sendiri. Kasus pemecah belahan partai ini hampir mirip dengan jaman SBY-JK, dimana pada masa itu Golkar dipecah belah hingga Akbar Tanjung digantikan oleh JK ketika itu,” ujar Arief pada diskusi Prahara Parpol di Era Pemerintahan Jokowi, di Cikini, Jakarta, Rabu (18/3).
“Artinya terabas dalam makamah partai golkar, dimana munas partai golkar di ancol kurang legitimate, tapi kok dianggap sah. Munas yang di bali secara aklamasi dianggap tidak sah. Demokrasi Liberalisasi munas Ancol mencoba melakukan perubahan-perubahan yang pro Asing. Penggembosan Golkar ini untuk mempermudah legitimasi pro asing,” tambahnya.
Sementara itu, Arief menyebut persoalan BG tidak ada permasalahan hukum, sama seperti prahara parpol ini diciptakan oleh pemerintah bukan oleh internal partai.
Artikel ini ditulis oleh:

















