Jakarta, Aktual.com – Steven Gerrard tahu bahwa telah tiba saatnya untuk meninggalkan Liverpool saat dirinya dicoret dari tim inti bagi pertandingan fase grup Liga Champions mereka di markas Real Madrid pada November silam.
Mantan kapten Inggris berusia 35 tahun itu meninggalkan Anfield pada Mei, setelah berkarir di sana selama lebih dari 17 tahun dan memainkan lebih dari 700 pertandingan untuk klub Liga Utama Inggris itu, dan ia dikontrak klub Liga AS, LA Galaxy.
Ia mengatakan pada wawancara yang disiarkan pada Rabu (24/6) bahwa dirinya merasa “terpukul” ketika pelatih Brendan Rodgers membangkucadangkan dirinya di Madrid, dan menyadari bahwa hari-harinya di klub itu tinggal menghitung hari.
“Ketika saya diberitahu bahwa saya tidak bermain, untuk kebaikan tim dan skuad dan hubungan saya dengan Brendan, saya menerimanya,” kata Gerrard kepada mantan rekan setimnya di timnas Inggris Rio Ferdinand, yang disiarkan oleh BT Sport.
Namun mantan kapten Liverpool itu mengatakan, itulah saatnya ia menyadari bahwa karir panjangnya di klub tersebut akan segera usai.
“Saya duduk di bangku pemain cadangan dengan perasaan terpukul, karena saya ingin bermain. Itu sedikit mendorong saya untuk membuat keputusan untuk hengkang dan mencoba sesuatu yang berbeda,” paparnya.
Gerrard kemudian dimasukkan pada menit ke-69 di pertandingan itu, di mana Liverpool kalah 0-1, dan meski ia bermain sebanyak 41 kali pada musim lalu, ia tidak lagi otomatis menjadi pemain pilihan pertama seperti yang ia jalani pada sebagian besar dari 17 tahun pengabdiannya di Anfield.
Ia sekarang akan memulai fase baru di karirnya dengan LA Galaxy yang berbasis di Kalifornia, dan dapat ditemukan di poster-poster promosi yang ada di seantero kota itu di bawah spanduk “Kebesaran.” Liverpool, yang menjadi runner up di Liga Utama Inggris pada 2014, menjalani musim yang buruk pada musim lalu di mana mereka hanya finis di peringkat keenam.
Ia juga berkomentar mengenai peristiwa terpelesetnya ia yang membuat Liverpool harus kehilangan gelar pada 2014, yang disebutnya sebagai hal yang “akan menyakiti saya sampai saya meninggal dunia.” Hal itu terjadi pada April 2014 ketika mereka kalah 0-2 dari Chelsea setelah Gerrard terpeleset, yang kemudian membuat Demba Ba dapat mencetak gol pembuka.
Liverpool tidak pernah mampu bangkit dari sana, dan Manchester City merampas gelar yang sempat begitu dekat dengan kubu Si Merah.
“Peristiwa terpeleset itu terjadi pada waktu yang buruk, itu begitu kejam bagi saya secara pribadi. Itu bukan hari biasa yang saya lewati ketika saya tidak berpikir, ‘Bagaimana jika itu tidak terjadi?'” kata Gerrard.
“Saya memiliki kenangan-kenangan, kenangan-kenangan baik, yang akan hidup dengan saya selamanya. Namun itu merupakan momen yang akan menyakiti saya sampai hari saya meninggal dunia.” “Itu karena jika saya mendapatkan gelar, saya akan mencapai semua impian bersama Liverpool. Dan sebagai seorang manusia, itu menyakitkan.”
Artikel ini ditulis oleh: