Jakarta, Aktual.co — Pasca ditetapkannya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto sebagai tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Bareskrim Polri, aksi dukungan untuk KPK terus berdatangan.
Kali ini, Senin (26/1), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Aksi Mahasiswa Berangus Korupsi (Bambang-Korupsi), mengharapkan KPK dapat tetap berdiri dan fokus memberantas korupsi.
Para mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus di Jakarta ini menggelar aksi demonstrasi di depan ‎gedung KPK, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (26/1) siang.
Mereka mengkritisi penangkapan dan penetapan Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus dugaan mempengaruhi saksi untuk menyampaikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringan Barat di Mahkamah Konstitusi (MK), 2010 silam.
Menurut koordinator aksi, Ichya Halimudin, sebaiknya Bambang Widjojanto mundur dan fokus menghadapi kasus hukumnya di Bareskrim Polri. Para mahasiswa ini enggan berspekulasi apa agenda di balik penetapan BW. Mereka hanya ingin kasus ini dibuktikan di pengadilan.
“Kami mendukung BW untuk mundur sehingga tidak menyeret-nyeret lagi komisioner yang masih kredibel serta lembaga negara dalam pusaran konflik yang berkepanjangan demi menyelematkan KPK, dan menyelamatkan Polri untuk Indonesia Hebat,” katanya, di depan gedung KPK.
Tidak hanya mengkritisi Bambang Widjojanto. Para mahasiswa juga meminta Ketua KPK, Abraham Samad agar secara tegas mengklarifikasi tudingan-tudingan negatif yang dilontarkan sejumlah pihak kepadanya. Yakni tuduhan soal pertemuannya dengan elit PDIP untuk lobi-lobi politik calon Wakil Presiden dan foto mesum lelaki mirip Abraham Samad bersama wanita mirip Putri Indonesia 2014, Elvira Devinamira Wirayanti.
“Karena itu, kami juga mendesak Dewan Etik KPK, pengawas internal KPK, Bareskrim Polri dan DPR RI untuk memanggil Abraham Samad guna diperiksa dan menjelaskan terkait pertemuannya dengan elit PDIP dan foto mesum yang terindikasi sebagai gratifikasi seksual untuk melindungi koruptor,” kata Ichya dalam orasinya.
Selain itu juga meminta kepada DPR RI untuk segera memanggil pimpinan KPK guna menjelaskan secara terbuka perihal kegaduhan dan “dagelan hukum” yang terjadi sehingga meresahkan masyarakat.
“Kami juga meminta Abraham Samad untuk menepati janjinya mundur dari Ketua KPK dan pulang kampung karena menggunakan KPK sebagai alat politik serta ketidak mampuannya dalam menyelesaikan kasus-kasus besar seperti BLBI, Century dan lain-lain,” imbuhnya.
Dalam aksinya, para mahasiswa juga menyerahkan miniatur pesawat dan sapu lidi ke KPK. Menurut Ichya, miniatur pesawat berwarna merah dan putih diberikan sebagai simbol permintaan agar Abraham Samad dapat segera pulang kampung apabila ternyata gagal menuntaskan kasus-kasus besar dan terbukti melanggar kode etik sebagai pimpinan KPK.
“Sedangkan sapu lidi kami serahkan agar KPK dapat melakukan pembersihan dari pimpinan yang terbukti bermasalah baik secara hukum maupun secara etika,” tuntasnya.
Aksi selama sekitar satu jam di depan gerbang masuk gedung KPK ini sempat menimbulkan kemacetan lantaran massa menutup sebagian jalur lambat di Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Meski demikian aksi berakhir tertib dan damai.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby