Jakarta, Aktual.co — Batalnya pengumuman kabinet Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla beberapa waktu lalu di Pelabuhan Tanjung Priok mengundang banyak spekulasi dari kalangan pengamat dan peneliti.
Menurut Peneliti ekonomi politik Global Future Institute (GFI) Hendrajit, batalnya pengumuman kabinet Jokowi itu lebih disebabkan oleh ‘ruwet-nya’ perseteruan internal terkait nama-nama menteri.
“Ruwetnya perseteruan di sisi internal kubu Jokowi yang menjadi penyebab batalnya pengumuman di Tanjung Priuk itu,” kata Hendrajit dalam Diskusi Buku di Dapur Selera, Tebet, Jakarta, Jumat (24/10).
Terutama nama Rini Soemarno yang sejak awal akan diplot sebagai Menteri BUMN, dan seiring itu, KPK justru memberi ‘stabilo merah’ kepada nama mantan Menteri Perindustrian tersebut.
“Masalahnya yaitu KPK memberi stabilo merah Rini Soemarno. Tapi dilain sisi, Megawati akan all out untuk memplot nama Rini sebagai Menteri BUMN. Kemudian juga informasi nama Rini pun diminta Bakrie diplot sebagai menteri,” terangnya.
Dalam kabar tersebut, lanjut Hendrajit, adanya deal antara Bakrie dan Jokowi untuk nama Rini Soemarno jadi Menteri BUMN.
Seperti diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun dari orang dekat Presiden Joko Widodo, penundaan pengumuman lantaran masih belum lengkapnya komposisi menteri.
Menurutnya, pengumuman itu tertunda kemungkinan akibat ada calon menteri yang masih bermasalah dengan penegak hukum komisi pemberantasan korupsi (KPK).
Artikel ini ditulis oleh:
Eka