Elit KMP Anggap Dirut Freeport Jebak Setnov (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Direktur Global Future Institute (GFI) Hendrajit menilai perseteruan yang terjadi saat ini antara Menteri ESDM Sudirman Said dengan Setya Novanto merupakan perang komprador dari era terdahulu. Setelah peralihan pemerintahan SBY ke Jokowi, hal yang paling kruasial adalah perebutan sektor energi meliputi migas dan minerba.

“Aktor besarnya sudah ada sejak jaman Megawati, SBY, dan Jokowi. Disitu ada pertarungan Kuntoro Mangkusubroto dengan Purnomo Yusgiantoro. Pada waktu jaman SBY, keduanya dapat diakomodir dengan baik,” jelas Hendrajit pada sebuah diskusi di Warung Komando, Jakarta, Minggu (22/11).

Menurut Hendrajit, mencuatnya perang komprador semakin terlihat jelas pada kasus Sudirman Said melaporkan pertemuan Freeport dengan Setya Novanto pada 8 Juni lalu.

“Kasus pertarungan Sudirman Said dengan Setya Novanto, atau Luhut Panjaitan dengan JK itu adalah perang perwalian dari Kuntoro dengan Purnomo. Jadi ini perang yang terjadi saat ini adalah perang komprador,” tegasnya.

Permasalahan Setnov akan selesai ketika diputuskan masuk ranah korupsi. Namun permasalahan yang lebih besar adalah usaha Freeport itu sendiri mengulang penjajahan VOC gaya baru dengan melakukan parasit tersamar.

“Freeport merupakan wujud VOC gaya baru dan sedang melakukan mapping kekuatan di Indonesia. Penjajahan jaman sekarang tidak hanya menggunakan militer, namun bisa dari sektor energi maupun pangan. Anda menguasai energi, anda menguasai negara. Apabila anda menguasai pangan, anda menguasai kehidupan rakyat, doktrin ini masih berlaku sampai hari ini,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka