Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Aktual/Ilst.Nelson)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sektor investasi bisa menjadi salah satu solusi bagi perekonomian nasional untuk bertahan dari dampak perlambatan ekonomi global.

“Yang bisa ditonjolkan adalah investasi di infrastruktur, yang nantinya bisa mengundang investasi dalam sektor industri, pariwisata dan lainnya,” kata Darmin saat membuka seminar ISEI di Jakarta, Rabu (2/3).

Darmin menjelaskan pemerintah telah berupaya memperbaiki iklim berusaha dengan menerbitkan paket kebijakan yang diantaranya merupakan deregulasi untuk mempermudah birokrasi perijinan serta membangun kawasan ekonomi khusus.

Perbaikan aturan tersebut, kata dia, merupakan rencana jangka panjang pemerintah agar investor mau menanamkan modal di Indonesia, terutama dalam sektor industri manufaktur yang bisa membantu kinerja ekspor.

“Maka perlu adanya penyederhanaan perijinan dan perdagangan, sebagai upaya untuk mencoba ekspor bisa berjalan serta merupakan bagian, agar kita tidak terseret perkembangan ekonomi dunia,” ujar Darmin.

Selain itu, dengan perbaikan iklim usaha tersebut, pemerintah juga bisa mengharapkan adanya peningkatan investasi pada sektor jasa, yang berpotensi menghasilkan devisa, seperti pariwisata dan perikanan.

“Sektor yang bisa menghasilkan devisa tapi ukurannya tidak besar adalah pariwisata. Ini memulainya mudah, tapi daerah tujuan wisata tidak hanya membutuhkan keindahan alam. Selain itu sektor perikanan juga berpotensi besar,” kata Darmin.

Ia menambahkan upaya pembenahan yang dilakukan pemerintah telah berada di jalur yang tepat, apalagi saat ini sedang terjadi momentum perbaikan ekonomi nasional yang ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2015 sebesar lima persen.

“Kita harus berupaya agar kondisi global tidak ketularan ke kita, jadi jangan hanya melakukan upaya konvensional. Jalan yang bisa ditempuh adalah mengundang investasi jangka panjang, agar tidak terpengaruh situasi hari ini,” ujarnya.

Dengan demikian, pemerintah bisa berharap kondisi perekonomian nasional akan membaik mulai 2016, dan tumbuh sesuai proyeksi 5,3 persen, meskipun kondisi global seperti di Tiongkok, Uni Eropa maupun Jepang sedang dilanda kelesuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka