Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.IST

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memperkirakan Wali Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) Gibran Rakabuming Raka tengah mengirim sinyal mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.

Hal ini disampaikan Ujang merespons pernyataan Gibran yang menegaskan bahwa dirinya bukan juru kampanye (jurkam) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Menurutnya, sinyal Gibran mendukung Prabowo bisa dibaca dari rangkaian peristiwa yang terjadi sejak Mei 2023 silam, di mana Gibran mengumpulkan relawan pendukungnya dan pendukung Jokowi untuk menyatakan dukungan ke Prabowo.

“Saya lihat dalam perspektif orang Jawa ini sangat jelas dan sangat clear, arah dukungan Gibran itu ikut arah dukungan Jokowi. Bisa saja, Gibran membantah dia bukan jurkam Ganjar karena ada indikasi atau sinyal arah dukungan Gibran kelihatannya ikut Jokowi, ingin ke Prabowo,” kata Ujang, Kamis.

“Bisa saja seperti itu kita tidak tahu, apakah main dua kaki, di politik segalanya bisa terjadi,” imbuhnya.

Ujang mengatakan penegasan yang disampaikan Gibran bahwa dirinya bukan jurkam Ganjar itu merupakan pernyataan yang jujur. Ia pun memperkirakan, proses penunjukan jurkam Ganjar di PDIP belum dilakukan secara resmi.

“Jadi apa yang dikatakan Gibran bisa jadi itu memang ucapan betul bahwa faktanya dia bukan jurkam Ganjar Pranowo, karena jurkam itu ada SK (Surat Keputusan), penunjukan, peresmian. Kalau itu belum ada, Gibran bisa katakan bahwa dia bukan jurkam Ganjar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ujang mengamini bahwa Jokowi dan Gibran merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam konstruksi politik hari ini.

Ia mengatakan rasional apabila Jokowi lebih memilih mendukung Prabowo untuk peran pasca tak menjabat sebagai presiden.

“Di konstruksi politik hari ini, betul Jokowi kader PDIP, Gibran kader PDIP. Tapi kita tahu juga kekuasaan keluarga Jokowi di PDIP lemah, tidak ada, peran dan fungsi yang kuat ketua umum (Megawati Soekarnoputri). Kalaupun dukung Ganjar, kalau Jokowi sudah tidak jadi presiden maka tidak akan punya peran apa-apa,” ujar Ujang.
“Tapi kalau dukung Prabowo rasional. Bisa saja Jokowi ingin punya peran besar pasca tidak jadi presiden lagi,” sambung dia.

Sebelumnya, Gibran menegaskan bahwa dirinya bukan jurkam Ganjar. Ia bilang, masih banyak politikus senior yang lebih mampu menjadi juru kampanye.

“Saya bukan jurkam, kan belum masuk masa kampanye. Jurkam ki sing senior (jurkam itu yang senior),” katanya usai menghadiri acara Ibadah Syukur dan Perayaan Hari Lanjut Usia Nasional 2023 di Stadion Manahan Solo pada Kamis, 20 Juli 2023 lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano