Semarang, Aktual.co — Suritno (42), warga RT 1 RW 1 Desa Api-api kecamatan Wonokerto kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini begitu inovatif dan menantang. Kegilaan ide pria yang setiap hari berkeliling jualan gas elpiji 3 kilogram di tiap-tiap kampung itu merakit bahan bakar mobil merk Carry 1.5 bernopol G-1763-NB dari BBM jenis premium dirubah menjadi gas.
Tanpa alat pengaman apapun, tabung gas melon diletakkan di sebelah kursi mobilnya ketika mendistribusikan barang dagannya memakai mobil. Sebaliknya, jika dirinya berkeliling memakai sepeda motor, hanya menaruh tabung gas di belakangnya dengan diikat.
Latar belakang ide inovatif itu muncul, ketika pemerintah menenaikan harga BBM subsidi jenis premium dari Rp4500 menjadi Rp6000 saat itu. Pria yang tidak memiliki keahllian di bidang otomotif maupun perbengkelan itu hanya nekad bermodal otodidak merubah bakan bakar premium menjadi gas. Dimana, sebelumnya belum pernah dilakukan oleh otomotif di beberapa negara, khususnya pabrik perakitan kendaraan bermotor.
“Saya tidak belajar dari siapa-siapa atau dari mbah google, tapi saya memahami cara kerja pembakaran mesin. Ya, sebelumnya memang pernah ada pengganti premium dengan gas, tapi belum terwujud sampai sekarang,” ujar dia kepada Aktual.co di temui di kediamannya, Kamis (14/5).
Orang awalnya mengira tidak percaya kalau ide gila Suritno tidak bisa terwujud dan menantang. Bahkan sempat dianggap suatu hal aneh oleh beberapa orang.
Tapi, dirinya mampu membuktikan kepada semua orang bahwa bakar kendaraan yang memakai premium bisa diganti memakai gas elpiji. Karena, sifat gas menghasilkan uap yang tak jauh beda dengan pembakaran premium.
“Bengkel-bengkel mobil itu meremehkan dan tidak mungkin bensin dapat diganti pakai gas. Setiap kali melintas ke pelanggan dan orang yang melihat ada tabung gas di dalam mobil dianggap lelucon,” beber dia.
Konversi bahan bakar itu sudah digunakan selama sepuluh tahun lebih, sejak kenaikan BBM saat ini hingga sekarang. Dirinya tak pernah membeli premium untuk angkutan kendarannya. Cukup dengan memakai gas elpiji yang dirakit dengan alat tambahan sederhana memakai regulator high presure, yakni sebuah jarum dipakai untuk kompor gas para penjual nasi goreng dan mie ayam.
Alat bantu itu ternyata mudah diperoleh dan didapatkan di berbagai toko kompor gas elpiji. Disamping itu, harga terjangkau lebih murah Rp70 ribu, dibandingkan converter kit mobil Rp7juta yang harus dipesan di Jakarta terlebih dulu, sebagai pengganti premium.
Artikel ini ditulis oleh:














