Surat Setya Novanto, tidak ada pergantian di partai Golkar. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Salah satu tokoh Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG), Mirwan Bz Vauly merasa terkejut saat dirinya mengetahui hasil rapat pleno Partai Golkar, pada Selasa (21/11) kemarin. Tak pelak, hasil pleno itu membuatnya beranggapan partai tersebut sudah beralih fungsi sebagai samsak tinju.

“Rapat pleno itu, kita semua seperti kena sambar petir mendengar hasilnya. Menunggu sampai hasil peraperadilan sama saja menyediakan muka dipukul terus-menerus. Sama saja menjadikan badan jadi samsak tinju untuk dipukul lawan,” ucap Mirwan kepada wartawan, Rabu (22/11).

Menurutnya, hasil pleno ini juga menunjukkan bahwa untuk kesekian kalinya, Partai Golkar telah diperdaya dan bertekuk lutut terhadap Setya Novanto dengan dalih kepastian hukum. Ia pun menyebut keputusan ini sebagai hal yang tak masuk akal.

“Hanya untuk memberikan kesempatan kepada Setya Novanto dan kepentingan partai menjadi prioritas kedua,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, saat rapat pleno tengah berlangsung, beredar foto dua surat dari Setya Novanto yang ditujukan kepada Partai Golkar dan pimpinan DPR. Dalam kedua surat tersebut Setnov meminta kedua belah pihak, baik pimpinan DPR maupun pengurus Golkar, untuk menunda perubahan statusnya sampai hasil praperadilan dibacakan.

Khusus untuk Partai Golkar, Setnov juga menyertai instruksi untuk menjadikan Idrus Marham sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar. Meskipun beberapa petinggi membantahnya, faktanya keputusan rapat tersebut sudah sesuai dengan keinginan Setnov.

“Hasil pleno DPP PG siang kemarin itu menunjukkan Partai Golkar lemah dan kalah dihadapan Setya Novanto. Bisa dibayangkan, dua pucuk surat Novanto dari tahanan membuat rapat tertinggi di Partai Golkar itu harus berakhir tidak berdaya dan tetap berdiri melawan akumulasi aspirasi publik,” pungkas Mirwan.
Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan