Gerakan Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) mengawal Aksi Bela Islam 55 yang diikuti oleh ribuan umat muslim ini berpusat di Masjid Istiqlal dengan agenda sholat jumat berjamaah, orasi, dzikir, doa bersama serta meminta untuk hukuman maksimal pada putusan pengadilan kasus penodaan agama pada 9 Mei mendatang. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid meragukan pertemuan Presiden Jokowi dengan GNPF MUI bisa merubah sikap dan kebijakan umat Islam terhadap pemerintahan saat ini.

“Saya agak meragukan kecuali jika presiden lebih kuat memerintahkan kepada pihak-pihak disekitarnya untuk merubah sikap dan kebijakannya kepada ummat Islam, ulama khususnya GNPF MUI,” kata Sodik di Jakarta, Senin (26/6).

Semua elemen masyarakat khususnya umat Islam, imbau dia, untuk melihat perkembangan kedepan pasca pertemuan petinggi Ormas yang sifatnya mendadak tersebut.

“Kita lihat dan saksikan saja apa yang akan terjadi jika berubah kebijakannya maka Jokowi benar- benar seorang presiden yang kuat dan punya visi, sementara jika tidak berubah maka Jokowi hanya pandai berjanji tidak kuat dan tidak punya visi yang benar terhadap kesatuan dan persatuan bangsa,” ujar politikus Gerindra itu.

“Berubah atau tidak berubah kebijakan Jokowi terhdap umat Islam atau GNPF MUI saya harap kelompok ini tetap menjadi kelompok idealis, kritis dalam negara demokrasi NKRI yang berdasar Pancasila dan dan kultur Bhineka Tunggal Ika, bukan berubah jadi kelompok yang menjadi nyaman dan tidak kritis lagi hanya karena dekat dengan pusat kekuasaan.”

[Novrizal Sikumbang]

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu