Jakarta, Aktual.com — Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku tidak terkejut dengan keputusan Partai Golkar untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK berdasarkan hasil keputusan Munas luar biasa partai beringin.
Ia mengatakan bahwa sejak awal embrio partai Golkar untuk keluar dari koalisi merah putih (KMP) pasca pemilihan presiden 2014, sudah tersirat dengan jelas.
“Embrio itu sudah ada di proses yang mendahului seperti pra munas luar biasa beberapa waktu lalu, jadi tidak mengagetkan. Kita (Gerindra) sudah memperkirakan keputusan tidak akan berubah,” sebut Muzani usai menghadiri Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, di Komplek Parlemen, Selasa (17/5).
Dikatakan Muzani, sebagai kekuatan oposisi di Senayan, minus Partai Golkar, Gerindra bukan berarti dalam posisi oposisi buta. Sebab, di DPR RI, Gerindra tentu siap dengan kekuatan bersama-sama maupun sendiri dalam mengkritisi setiap kebijakan pemerintah.
“Kita juga harus fair sebagai oposisi. Kita ingin pemerintah berjalan efektif. Namun kita tetap menjalankan fungsi kontrol, meskipun koalisi lebih pro aktif dalam mendukung keputusan pemerintah, tapi kami ambil peran berbeda,”
“Meskipun dua-duanya penting. Kita akan lakukan itu dalam banyak hal.
Dalam beberapa hal kita kelihatan berbeda. Ada peran yang mendukung, ada juga peran yang mengkritisi. Sebab kami bukan untu menjegal tapi beri pengkayaan (dari sisi negatif dan positifnya),” pungkas ketua fraksi Gerindra itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang