“Tidak bisa kalau sekedar retorika dan janji. Kader itu harus mampu memberi solusi masalah. Memori rakyat dengan sendirinya akan selalu mengingat bahwa Golkar ini tempat mengadu, sekaligus menyelesaikan masalah,” kata dia.
Ia juga menyarankan agar seluruh fasilitas yang ada di Kantor Golkar melahirkan manfaat untuk publik. Kiprah di tengah-tengah publik diyakini akan semakin menguatkan orientasi Golkar sebagai partai rakyat.
“Misalnya di Subang. Aulanya boleh digunakan untuk resepsi pernikahan warga. Kemudian, menjadi pusat peradaban budaya berikut kesenian. Di Subang ini kan banyak kesenian, ada wayang, jaipong dan sisingaan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid