Ketua Umum Partai Golkar bersama Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Deisti Astriani Novanto saat meresmikan kantor DPP IIPG di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (20/10/2016). Dalam acara Hut Partai Golkar yang ke 52 ini banyak di isi acara Ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, pembagian santunan kepada para anak yatim sebanyak 1964 orang, peresmian kantor DPP Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG),Rumah Pangan Golkar dan meresmikan revovasi kantor DPP Partai Golkar.

Madura, Aktual.com-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Jawa Timur masih melakukan survei terhadap nama-nama yang layak menjadi peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat.

“Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim akan dilaksanakan pada tahun 2018. Namun, kami memang mulai melakukan survei popularitas dan elektabilitas sejumlah nama atau figur sejak beberapa waktu lalu,” kata Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jatim Nyono Suharli di Sumenep, Minggu (23/10).

Nyono berada di Sumenep untuk menghadiri sekaligus membuka Musda II Partai Golkar Kabupaten Sumenep di aula salah satu hotel, Kecamatan Kota.

“Saat ini, tahapan yang kami lakukan terkait dengan Pilgub Jatim 2018 memang masih survei kandidat. Nama-nama yang masuk objek survei kami memang ada kader dan nonkader,” katanya.

Sejumlah nama yang masuk survei itu, di antaranya Irjen Pol. Anton Setiadji (Kapolda Jatim), Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur Jatim), Abdul Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim), dan Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial).

Selama ini, pengurus DPD I Partai Golkar Jatim maupun sejumlah figur yang masuk survei tersebut memang saling berkomunikasi, baik sebagai pribadi maupun pejabat.

“Kami termasuk salah satu figur yang terjaring dalam survei. Hasil survei tersebut merupakan salah satu bagian penting bagi Golkar sebelum menetapkan nama yang akan diusung sebagai calon peserta Pilgub Jatim 2018,” kata Nyono.

Ia juga mengemukakan bahwa pihaknya kemungkinan besar akan melakukan tahapan resmi berupa penjaringan kandidat peserta pilkada pada bulan April 2017.

Setelah itu, Golkar kemungkinan besar merekomendasikan nama yang akan diusung sebagai kandidat peserta pilkada pada bulan Agustus s.d. September 2017.

“Ada rencana seperti itu. Selama tahapan berlangsung, konsolidasi internal antara kami dan pengurus Golkar hingga ke tingkat kecamatan juga diintensifkan guna mendengar suara dari bawah. Nanti, kami pasti memublikasikan secara resmi jika sudah ada kepastian,” kata Nyono.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara