Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (tengah), berbicara saat diskusi publik Merawat Keindonesiaan yang diselenggarakan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Rabu (8/2/2017). Diskusi mengambil tema 'Aksi 112 dan Kuda Troya Demokrasi. AKTUAL/Munzir
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, , berbicara saat diskusi publik Merawat Keindonesiaan yang diselenggarakan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Rabu (8/2/2017). Diskusi mengambil tema 'Aksi 112 dan Kuda Troya Demokrasi. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Partai Golkar menegaskan jika pihaknya tidak ingin gegabah dalam menentukan calon Wakil Gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Sebelumnya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi santer dikabarkan akan diusung Partai Golkar dalam pesta demokrasi di Provinsi Jawa Barat.

Sekertaris Jendral Partai Golongan Karya (Golkar) Idrus Marham menyatakan jika pihaknya masih ingin mencermati hasil dari survey-survey untuk sebelum menentukan kandidat pendamping Dedi.

“Tapi karena kita ingin menang maka kita harus ngecek pada rakyat dan kita melihat pada survei juga,” ujar Idrus di Jakarta, Kamis (7/9).

Lebih lanjut, Idrus menyatakan jika kondisi di Jawa Barat masih sangat dinamis. Hal ini, jelasnya, tampak dalam hasil dari sebuah lembaga survei tentang kandidat Gubernur Jawa Barat.

Dalam survey tersebut, Dedi dikabarkan merangkak naik ke posisi dua sebagai kandidat Gubernur Jawa Barat pilihan masyarakat.

“Di Jabar sampai saat ini masih berkembang. Bahkan ada yang mengatakan rupanya survei sekarang ini Dedi sudah naik jadi urutan ke-2, tadinya kan urutan ke-3,” papar Idrus.

Sehingga sekarang Dedi sudah menjadi nomor 2 dan itulah sebetulnya dinamika Pilgub Jabar sekarang. Hal ini yang membuat partai Golkar mengikuti dan cermati sehingga pada akhirnya kita mengambil keputusan karena ada tuntutan yang harus kita ambil.

Selain itu Idrus pun juga mengutarakan bahwa terkait pasangan yang akan mendampingi Dedi Mulyadi ini akan ditentukan pada bulan September ini.

Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Arbie Marwan