Jakarta, Aktual.com — Anggota Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad, mengatakan, usulan penyertaan modal negara (PMN) ke BUMN tidak dilandasi hasil riset yang kuat. Utamanya terkait apakah PMB ke BUMN akan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kinerja BUMN ke depan.
Dalam jumpa persnya di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (9/11), ia mengatakan meski PMN ke BUMN tujuannya baik, yakni untuk mendukung infrastruktur, pengembangan sektor koperasi dan UMKM, namun pelaksanaannya jauh dari praktik good governance dan financial governance.
“BUMN yang akan menerima PMN tidak diaudit secara menyeluruh, baik audit manajemen, audit keuangan dan PMN itu sendiri tidak dilandasi hasil riset yang kuat,” tegas Fadel.
Menurutnya, APBN 2016 yang penuh dengan catatan perlu diverifikasi dan dilakukan triangulasi apakah benar APBN 2016 sudah pro rakyat dan sejalan dengan mandate konstitusi, khususnya alinea keempat UUD 1945.
Dalam Pasal 33 dinyatakan bahwa ‘….melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa’.
Ditambahkan dia, APBN 2016 mempunyai nilai strategis dan politis bagi terwujudnya program pemerintah sebagaimana terangkum dalam Nawa Cita. Untuk itu perlu direview apakah kebijakan fiskan dalam APBN 2016 sudahh diarahkan untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkesinambungan.
Artikel ini ditulis oleh: