Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghardik Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Barisan Muda Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam GP Ansor masih merasa tak terima atas perlakuan tim pengacara dan terdakwa kasus penodaan agama Ahok terhadap Rois Aam PBNU sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Maruf Amin dalam persidangan kedelapan Ahok.

Untuk itu, proses sidang kemarin yang menghadirkan Kiai Maruf sebagai saksi, tapi seolah-olah sebagai tersangka dan terus dicecar pertanyaan. Bahkan ketika dijawab malah menuding Kiai Maruf melakukan pembohongan.

“Kami para pemuda Nahdliyin marah atas sikap Ahok dan tim pengacaranya itu. Dan kaum Nahdliyin kesal dan tak terima terhadap perlakuan yang tak pantas terhadap tokoh yang sangat kita hormati itu. Malah diperlakukan tidak beradab dan tak punya etika sopan santun,” kecam Ketua Bidang Antarlembaga PW GP Ansor DKI Redim Okto Fudin, di Jakarta, Sabtu (4/2).

Bahkan, dia berani mengatakan, bahwa perilaku Ahok dan timnya terhadap Kiai Maruf bukan sebagai bentuk insiden kecil yang kerap didalihkan oleh tim pengacara Ahok.

“Mereka bilang itu insiden. Tapi menurut Ansor itu justru by design atau sudah didesain sedemikian rupa untuk menyudutkan Kiai Maruf. Coba lihat alurnya, yang diarahkan dari penasihat hukum dan Ahok itu sambung-menyambung. Jadi bukan tiba-tiba begitu saja di pengadilan,” papar dia.

“Mohon tolong ingatkan ke Ahok. Tutur kata Ahok itu yang buat kegaduhan. Dan sekarang kiai kami malah disebut pembohong. Kita dari Ansor merasa marah apa yg dilakukan tim pengacara dan Ahok sendri ke Pak Kyai,” imbuh dia.

Menurutnya, sosok Kiai Maruf yang sudah renta itu justru tak hanya warga NU tapi semua orang menghormatinya. “Dia itu tokoh yang bisa selesaikan dan mencari solusi dari kegaduhan ini. Saya ini santri beliau jadi tahu beliau sosok seperti apa,” tegasnya.

(Laporan: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka