Kiri-kanan ; Pengasuh Pondok Pesantren Sarang Rembang KH.Abdul Ghofur Maimoen Zubair, Pimpinan PP GP Ansor Shohibul Am Notobuwono, Mantan Waka BIN As’ad Said Ali, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PP GP Ansor Abdul Rochman saat menjadi pembicara Bahtsul Masail Kiai Muda di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Sabtu (11/3/2017). Bahtsul Masail Kiai Muda yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor yang mengambil tema “ Kepimpinan Non-Muslim Dalam Pandangan Islam”. AKTUAL/Munzir
Jakarta, Aktual.com – Gerakan Pemuda Ansor ikut prihatin atas kejadian yang menimpa puluhan ribu jamaah yang tertipu oleh agen umrah abal-abal, First Travel. Ketua GP Ansor Yaqut Cholil pun menyesalkan adanya praktik penipuan yang berkedok jasa umrah dengan harga yang murah.
“Itulah kalau agama tidak dilakukan dengan benar. Orang kalau beragamanya formal ya begitu. Orang beragama itu harus substansial,” kata Gus Yaqut di Kantor GP Ansor Jakarta Pusat, Rabu (23/8) malam.
Gus Yaqut beranggapan jika ajaran  agama bukanlah sesuatu yang dapat digunakan untuk memanipulasi umat. Seseorang yang mengaku beragama, lanjutnya, harus mengamalkan ajaran agama dengan konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
“Begarama itu, nilai-nilai yang kita terapkan. Bukan formalnya. Agama kok nipu, nggak ada it.”
Gus Yaqut menegaskan kasus yang dilakukan pasangan suami istri pemilik First Travel Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, serta Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki bukanlah kasus penodaan agama, melainkan kasus penipuan atas nama agama.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu