Kiri-kanan ; Pengasuh Pondok Pesantren Sarang Rembang KH.Abdul Ghofur Maimoen Zubair, Pimpinan PP GP Ansor Shohibul Am Notobuwono, Mantan Waka BIN As’ad Said Ali, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PP GP Ansor Abdul Rochman saat menjadi pembicara Bahtsul Masail Kiai Muda di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Sabtu (11/3/2017). Bahtsul Masail Kiai Muda yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor yang mengambil tema “ Kepimpinan Non-Muslim Dalam Pandangan Islam”. AKTUAL/Munzir

Surabaya, Aktual.com – Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya melakukan langkah antisipasi terhadap ancaman nyata teroris (Negara Islam Irak dan Suriah/ISIS) dan kelompok Islam radikal yang mulai tumbuh di Kota Surabaya.

Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya Alaik S Hadi mengatakan pihaknya tidak takut terhadap ancaman yang mengatasnamakan ISIS menyusul pemasangan bendera ISIS di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).

“Kami sudah koordinasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, aparat dan para ulama di Kota Surabaya,” katanya, Kamis (6/7).

Bahkan PW GP Ansor Jatim juga menginstruksikan kepada Ansor Surabaya untuk melakukan pengawasan dengan tindakan preemtif, preventif, dan langkah-langkah deradikalisasi yang menjadi bagian dari program GP Ansor.

Menurut dia, upaya Pemerintah Kota Surabaya sudah berjalan merespons menguatnya ancaman terorisme dan radikalisme di Surabaya.

“Sel-sel gerakan teroris dan radikal sudah kami petakan di Surabaya, berbagai langkah sudah kami siapkan, salah satunya adalah program deradikalisasi yang langsung menyentuh basis umat dengan bergandengan tangan bersama ulama dan pemerintah,” katanya.

“Kami juga memobilisasi kekuatan siber Ansor dan Banser untuk mengantisipasi maraknya situs yang menyebarkan paham radikalisme dan terorisme, propaganda mereka tidak boleh dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

Ini karena mereka menjadikan internet sebagai sarana untuk propaganda karena mudah diakses, tidak ada kontrol, punya audience yang luas, serta tidak bisa diketahui identitasnya. Internet bisa menjadi sumber pemberitaan para jurnalis.

“Inilah yang akan kami lawan dengan membangun suasana damai di dunia maya,” ujar Alaik.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid