Jakarta, Aktual.com – Satu lagi ikon olahraga dunia menuju masa pensiun setelah akhir pekan ini ketika nama juara dunia sembilan kali Valentino Rossi akan berada di grid MotoGP untuk terakhir kalinya.
Sang pebalap karismatik asal Italia, kini berusia 42 tahun, akan undur diri dari dunia balap motor paling bergengsi di dunia itu, namun telah memastikan tempat sebagai salah satu atlet terbesar di sejarah olahraga setelah 30 tahun berkarier.
Grand Prix Valencia akhir pekan ini akan menjadi balapan MotoGP terakhir bagi Rossi.
“Meskipun ini akan menjadi balapan terakhir saya di MotoGP saya merasa normal dan saya rasa itu tidak apa-apa,” kata Rossi dikutip laman resmi SRT.
“Mungkin hari-hari setelah akhir pekan ini akan terasa berbeda tahun ini… Saya harap saya akan memiliki kesempatan mengatakan ‘ciao’ kepada fan saya dengan cara yang baik dan mengucapkan terima kasih atas dukungan kalian.”
Dilansir AFP, Rossi mengklaim titel juara dunia pertamanya pada 1997, satu tahun setelah menjalani debut kelas 125cc, diikuti dengan gelar kelas 250cc pada 1999.
Setelah naik kasta ke kelas premier, Rossi menjadi runner-up di musim pertamanya pada 2000 sebelum merebut titel juara dunia terakhir dalam format kelas 500cc satu tahun berselang bersama Honda.
Dia kemudian menambah koleksi trofi juara MotoGP pada 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009, dua titel pertama diraih bersama Honda, sedangkan sisanya bersama Yamaha.
Pebalap berjuluk The Doctor itu telah mengantongi 115 kemenangan Grand Prix termasuk rekor 89 kemenangan di MotoGP, 235 podium (199 di kelas premier), yang juga merupakan rekor, serta karier terlama bagi seorang pebalap di kelas premier.
Di usianya yang berkepala empat, Rossi bertarung dengan para pebalap yang berumur separuh dari usianya dan keberuntungan sang pebalap Italia semakin pudar beberapa tahun belakangan.
Pada 2021, dia pindah dari tim pabrikan Yamaha untuk bergabung dengan tim satelit SRT bertukar bangku dengan Fabio Quartararo. Sang pebalap Prancis mengunci gelar juara dunia musim ini di trek dekat rumah Rossi, Misano, bulan lalu.
Sementara Rossi terakhir kali mengecap manisnya podium teratas ketika tampil di Assen, Belanda pada 2017, sedangkan pole position terakhirnya ia dapat pada 2018 di Italia. Pebalap bernomor 46 itu melakukan selebrasi podium terakhirnya pada tahun lalu setelah finis ketiga di GP Andalusia.
Musim 2020 menyaksikan Rossi finis peringkat ke-15 di klasemen pebalap, hasil yang mengejutkan bagi seorang pebalap yang belum pernah finis di luar sepuluh besar sejak debutnya pada 1996. Dia akan menjalani balapan finalnya berstatus pebalap peringkat 20 di klasemen.
Perseteruan di trek
Menilik dekade pertama dari abad ini, Rossi dicintai para fan karena tahu bagaimana menyajikan balapan yang menghibur dan memiliki segala persiapan dan latihan untuk membawa dirinya ke podium.
Kemudian tiba pendatang baru Marc Marquez asal Spanyol, yang memenangi titel pada 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019, menggantikan Rossi sebagai bintang baru MotoGP.
Ambisi besarnya untuk menang telah membuat Rossi terlibat sejumlah perseteruan.
Rossi tak akur dengan kompatriot senegara Max Biaggi, yang ia kalahkan dalam perebutan titel 2001.
Kemudian ia terlibat rivalitas yang intens dengan pebalap Spanyol Jorge Lorenzo, rekan satu timnya di Yamaha.
Rossi belum pernah memenangi titel lagi, namun finis runner-up dalam tiga musim beruntun. Lorenzo mengalahkan Rossi di balapan pemungkas musim 2015.
Pada 2014 dan 2016, Rossi juga harus mengakui dominasi Marquez sebelum hubungannya dengan pebalap Honda itu memanas pada 2018.
Setelah Rossi memenangi balapan pembuka musim, Marquez membuat sang pebalap Italia jatuh saat balapan kedua di Argentina.
Kedua pebalap baru berdamai satu tahun berselang.
Yellow Army
Menjadi pribadi yang suka bicara, lucu dan berkarisma, Rossi tahu bagaimana membuat dirinya populer dengan karakteristiknya itu.
Dia menghentikan motornya di pinggir trek untuk “kencing” di pinggir trek, menarik perhatian dengan livery helm bertemakan viagra, dan mengenakan rambut palsu nan flamboyan ketika merayakan kemenangan.
Para fan yang mengenakan warna favorit sang pebalap yaitu kuning cerah, atau mengibarkan bendera bernomor 46, mengakui kepandaian Rossi membangun imej di balapan.
Meski keriput di wajah mulai tampak, Rossi masih terlihat tak berbeda, dengan senyuman khas dan mata birunya.
Rambut coklat bergelombang, yang sesekali dicukur habis, telah nampak kembali. Bahasa Inggrisnya masih dibalut dengan aksen Italia.
Sebagai investasi masa depan, Rossi telah membangun Akademi VR46, dan tim VR46 miliknya akan debut di MotoGP tahun depan sebagai tim satelit Ducati.
Rossi juga ingin mencoba peruntungan mengendarai roda empat di GT Racing, dan tak lama lagi ia akan menjadi seorang ayah, ketika pasangannya Francesca Novello sedang mengandung seorang putri.
Bagi Rossi, pensiun hanya sebutan, bukan realitas.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
As'ad Syamsul Abidin