Jakarta, Aktual.com – Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Masri Ikoni menyatakan bahwa dalam hal kekuasaan, politik dan agama merupakan dua hal yang tidak dipisahkan. Menurutnya, sangat relevan jika politik praktis mengedepankan nilai-nilai agama di dalam praktiknya.
“Agama dan politik harus bersinergir. Agama dan kekuasaan saudara kembar, agama adalah asasnya, kekuasaan adalah penjaganya,” kata Masri dalam diskusi bertajuk ‘Masih Relevankah Politik Agama’ di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (20/1).
Pernyataan Masri merupakan sebuah pengingat bagi masyarakat terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 yang diadakan pada Juni mendatang. Ia berpesan agar masyarakat lebih memilih sosok yang mengedepankan nilai agama dalam Pilkada 2018.
Terlebih, Indonesia merupakan negara berlandaskan Pancasila yang memiliki kandungan religiusitas dalam sila pertama.
“Seandainya memimpin hari ini adalah orang yang tidak beragama, maka tidak sesuai dengan Pancasila,” jelasnya.
Namun demikian, Masri menolak jika agama dijadikan alat politik oleh pihak-pihak tertentu. Menurutnya, agama bukanlah dijadikan sebuah alat atau komoditas politik, melainkan lebih pada spirit dalam berpolitik.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid