Dalam aksinya para driver Grabike meminta perusahaan menaikkan tarif dari Rp 1.500 per kilometer menjadi Rp 2.500 per kilometer, Forum Gabungan GrabBike Bersatu juga meminta perusahaan mempekerjakan lagi driver GrabBike yang diputus kemitraannya karena aksi one day no bit atau tidak beroperasi pada tanggal 16 Desember 2016 lalu. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pihak manajemen Grab Indonesia mempersilahkan para pengemudi untuk keluar dari perusahaan taksi online tersebut. Pernyataan tersebut dilontarkannya sebagai tanggapan mengenai tuntutan sejumlah pengemudi GrabCar yang menuntut dihapuskannya Kode Etik kerja yang sudah ditentukan oleh Grab Indonesia.

Managing Directory Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menganggap tuntutan para pengemudi GrabCar untuk menghapus kode etik tidak dapat diterima manajemen perusahaan angkutan online tersebut.

“Kalau ada pengemudi yg tidak ingin menghormati kode etik, simple saja, silahkan keluar dari Grab,” ucap Ridzki dalam konferensi pers yang diadakan Grab Indonesia di Jakarta, Kamis (6/7).

Menurut Ridzki, pihaknya tidak akan mempersulit jika memang ada yang ingin berhenti sebagai pengemudi GrabCar. Ia menyatakan setiap orang memang dapat masuk dan berhenti sebagai pengemudi angkutan online tersebut karena hubungan kerja antara perusahaan dan pengemudi hanyalah bersifat mitra, bukan sebagai karyawan.

Oleh karenanya, ia pun menegaskan bahwa keberadaan kode etik mutlak diperlukan untuk memberi batasan kerja bagi para pengemudi yang terdaftar.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid