Jakarta, Aktual.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengadakan syukuran ulang tahun kedua sekaligus peresmian Kantor DPP PSI, di Jl Wahid Hasyim 194, Jakarta Pusat, Rabu (16/11) kemarin. Dalam acara tersebut, rasa syukur dicurahkan atas lolosnya PSI dalam verifikasi Kemenkumham beberapa waktu lalu.
“Setelah sukses pada tahap tersebut, kita harus mengulang kembali sukses verifikasi KPU pada 2017 mendatang. Setelah sekian lama berkantor di internet, akhirnya PSI menempati kantor sebenarnya,” Ketum PSI Grace Natalie dalam sambutannya.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/11), Grace juga mengingatkan agar kader-kader PSI tidak lengah, karena perjuangan makin berat menuju Pemilu 2019. Ultah PSI kedua diharapkan menjadi ajang bagi anak-anak muda Indonesia untuk menulis cerita baru.
“Mari kita bergembira ria di rumah baru PSI, mari kita isi cerita baru dengan kisah yang positif bahwa Indonesia selalu punya harapan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, PSI mengumumkan pemenang sekaligus pemberian hadiah lomba menulis esai. Juara pertama Arjuna Putra Aldino melalui tulisannya ‘Menghadirkan Politik Perempuan Yang Otentik’, juara kedua Anggar Sandhy Perdana dengan tulisan ‘Politik Virtual dan Matinya Politik’ dan juara ketiga Kurnia Gusti Sawiji dengan tulisan ‘Bisakah Politik Menjadi Akhir Alam Semesta’.
Berikut pengumuman dan pemberian penghargaan pemenang lomba foto internal bagi kader PSI. Masing-masing kepada DPD Banyuwangi, DPD Cimahi dan DPD Aceh Besar. Grace Grace mengakhiri pernyataannya dengan memotong tumpeng yang diberikan kepada sejumlah perwakilan.
Diakhir acara, Tim IT PSI meluncurkan tampilan baru laman http://psi.id dengan sejumlah fitur baru. Pada halaman profil pengurus DPP ditampilkan wajah dengan gugus grafis asli Indonesia, yaitu aliran Wedha Art Pop’s Portrait (WPAP) yang sudah diakui internasional.
Yang juga tak kalah menarik adalah media touchscreen yang digunakan sebagai backdrop, sekaligus media presentasi. Dengan teknologi Interactive Touch Finger yang bisa bikin layar bisa disentuh, kedua proyektor ini menyedikan dua interactive Pen untuk pengoperasiannya.
Dengan jari, layar bisa digunakan untuk melakukan perintah yang diinginkan. Pengguna juga bisa mencoret-coret gambar yang diproyeksi dan hasilnya disimpan ke drive atau bisa langsung dikirim via email atau di print.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid