“Makanya, model perjanjian perdagangan bebas itu hanya menguntungkan korporasi asing dan nasional. Ini pada akhirnya akan memperparah ketimpangan yang saat ini terjadi yakni 59 persen sumberdaya agraria hanya dikuasai oleh 1 persen orang,” tegasnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid