Berkat kerja keras yang begitu panjang, Greysia-Apriyani lolos ke perempat final sebagai juara grup, dan sesuai hasil undian, mereka bertemu dengan pemeringkat ketujuh dunia asal China Du Yue-Li Yin Hui.
Dengan penuh percaya diri, mereka melewati tantangan itu dan memetik kemenangan 21-15, 20-22, 21-17. Selanjutnya di semifinal, mereka membungkam unggulan keempat asal negeri ginseng Lee Sohee-Shin Seungchan dengan keunggulan 21-19, 21-17.
Saat itu, Greysia-Apriyani sudah mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama yang lolos hingga ke babak final Olimpiade. Tinggal selangkah lagi untuk menciptakan sejarah baru sebagai peraih medali emas Olimpiade pertama dari sektor ganda putri.
Impian itu terwujud setelah mereka menumbangkan pasangan rangking dua dunia asal China Chen Qing Chen-Jia Yi Fan di partai final. Greysia-Apriyani merebut gelar juara Olimpiade, dan medali emas kini sudah aman dalam genggaman mereka.
“Saya berpasangan dengan Kak Greys empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri, dan hari ini kami mendapatkan semuanya. Ini berkah dari Allah dan doa dari keluarga serta masyarakat Indonesia. Medali ini untuk orang tua saya dan juga kakak saya semua,” ungkap Apriyani.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin