Banda Aceh, Aktual.com — Jika di Bukit Tinggi, Sumatera Barat terdapat Lobang Jepang, di Lhokseumawe ada ‘Goa Jepang’. Keduanya merupakan benteng pertahanan Jepang ketika menjajah nusantara. Keduanya kini dijadikan obyek wisata.

Goa Jepang terletak di atas bukit, sekitar 100 meter dari jalan lintas nasional. Jika melintas Medan-Banda Aceh, setiba di Desa Blang Payang, Lhokseumawe silakan berbelok ke kanan. Melewati Taman Makam Pahlawan, dan SMKN 7 Lhokseumawe, lalu naik ke atas.

Di puncak bukit inilah letak Goa Jepang. Dari atas bukit ini, jika menghadap Selatan, anda bisa melihat rerimbun pohon sembari menikmati semilir angin. Jika melihat ke Utara, anda bisa menyaksikan laut biru Selatan Malaka. Sedangkan di arah Barat, anda bisa melihat kilang Arun NGL yang tersohor itu, lengkap dengan kapal tangker LNG yang bersandar.

Dari atas ketinggian ini pengunjung bisa menyaksikan benteng pertahanan termuktakhir zaman itu. Sayangnya, panjang goa ini hanya sekitar 100 meter. Jadi, harus antre untuk masuk ke goa yang dibangun pada tahun 1942 itu. Dengan panorama alam yang indah, terlihat pengunjung ber-selfie ria.

Aidil, salah seorang penjaga obyek wisata, menyebutkan bahwa selama liburan Idul Fitri kemarin tercatat 10.000 pengunjung yang menyambangi Goa Jepang. Mereka yang masuk ke obyek wisata itu harus membayar tiket Rp5.000.

“Rata-rata pengunjung datang dari Aceh Utara, Bireuen, Lhokseumawe dan masyarakat luar Aceh yang melintas lalu singgah ke obyek wisata ini,” sebut Aidil, Sabtu (25/7).

Saat akhir pekan, pengunjung bisa mencapai 100-200 orang per hari. Sementara di hari biasa, hanya puluhan orang saja yang bersantai ria di lokasi wisata itu.

Sementara, Rita Santi, salah seorang pengunjung, mengatakan obyek wisata Goa Jepang sudah mulai terkenal.

“Saya penasaran saja, makanya kemari,” sebut warga Kabupaten Bireuen itu.

Sayangnya, sambung Rita, penjaga obyek wisata itu tidak memiliki referensi memadai tentang Goa Jepang. Misalnya, bagaimana bentuk pertahanan Jepang saat menjajah Indonesia. Lalu, benteng itu pertahanan untuk teritorial atau pertahanan tempur.

“Kedepan, perlu dilengkapi ‘tour guide’ yang mengetahui riwayat detail goa ini,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: