Banda Aceh, aktual.com – Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan ulama yang merupakan panutan masyarakat Aceh memiliki peranan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi kebencanaan.
“Kesadaran terhadap bencana sangat penting karena dengan meningkatnya pemahaman akan kebencanaan maka akan dapat mengurangi dan mengantisipasi dampak dari risiko bencana,” kata Nova Iriansyah di Banda Aceh, Rabu (I8/12).
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menjadi pembicara pada Muzakarah Kebencanaan Cendekiawan Muslim I yang digelar Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh.
Ia menjelaskan penanggulangan bencana bukanlah persoalan teknis saja, tapi juga berkaitan erat dengan ketenangan jiwa serta butuh koordinasi antarpihak, salah satunya para ulama.
“Ulama harus bisa tampil sebagai motor untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknis penanggulangan bencana dan juga berperan menguatkan hati masyarakat kita agar tidak paranoid atau hidup dalam ketakutan. Sebarkan semangat kedamaian serta ketenangan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari,” katanya.
Nova mengatakan dalam masa rehabilitasi dan rekontruksi Aceh, ulama di provinsi ujung paling barat Indonesia itu juga memiliki andil besar dalam memberikan bimbingan dan juga semangat untuk bangkit kepada masyarakat yang menjadi korban pada musibah besar pada penghujung tahun 2004.
Ia menambahkan Selain itu, momentum 15 tahun tsunami ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk menambah wawasan kesiagaan, desain dan skema terkait kesiapan kita menghadapi kebencanaan.
Nova juga meminta, agar ulama Aceh dapat ikut bergabung dengan komunitas-komunitas masyarakat peduli bencana, karena melalui wadah tersebut sosialisasi tentang program mitigasi bencana akan lebih mudah tersalurkan kepada masyarakat.
“Pemerintah Aceh sangat senang sekali apabila ulama dan perguruan tinggi ikut berfikir dan berwacana agar menghasilkan gagasan untuk mengurangi dampak risiko bencana. Bencana alam harus dihadapi secara bersama, koordinasi menjadi hal sangat penting dalam menghadapi bencana,” katanya.
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Samsul Rizal mengatakan pengetahuan tentang mitigasi bencana perlu disebarkan kepada seluruh masyarakat Aceh dan untuk menyukseskan program tersebut juga perlu adanya sinergi pemerintah, ulama dan akademisi serta seluruh komponen masyarakat.
“Kegiatan yang digelar ini bertujuan mempertemukan pemerintah dan ulama untuk membahas upaya peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” katanya.
Muzakarah kebencanaan tersebut juga menghadirkan pembicara dari unsur ulama, yaitu Prof Yusni Sabi dari UIN Ar-Raniry dan Tgk H Faisal Ali dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh. (Eko Priyanto)
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin