Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika

Kuta, Aktual.com – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengaku terus memantau perkembangan Gunung Agung. Sebab, katanya, Gunung Agung yang dinaikkan levelnya pada 22 September 2017 berdampak serius tak hanya bagi Kabupaten Karangsem, tetapi juga Bali secara keseluruhan.

“Saya terus memantau perkembangan gunung itu.. Apakah mungkin menurunkan status awas itu. Status itu dari tanggal 22 September lalu. Sudah lebih dari dua minggu. Kalau 1 bulan, dampaknya panjang,” kata Pastika, Kamis (19/10).

Dalam hal logistik bagi 180 ribu lebih pengungsi, Pastika menyebut saban hari harus mengelurkan 50 ton beras. Kebutuhan itu di luar dana mengurus para pengungsi yang terjangkit penyakit dan perekonomian mereka yang mandek pasca-mengungsi.

“Masalah pembangunan gedung-gedung baik pemerintah maupun swasta yang ada di Bali. Banyak sekali rentetannya dengan status awas dan radius itu. Jadi, saya sedang bersama-sama menghitung, mengalkulasi kembali apa yang terjadi dan apa dampaknya kalau status itu terus dipasang,” ujarnya.‎

“Ini kan gunung. Akibat ada gerakan di sini, maka statusnya awas. Kan begitu. Ini kan pasti ada kalkulasi untuk menyatakan awas ini. Hitung-hitungannya bagaimana, ini harus kita pelajari. Supaya nanti bisa kita pastikan betul apakah status awas ini setelah sekian lama tren-nya bagaimana. Jadi kegiatan gunung itu naik-turun, naik-turun. Tapi kan bisa diambil tren-nya, naik terus atau turun terus. Ini harus kita amati terus menerus,” tambah dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid