Denpasar, Aktual.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta jajarannya untuk lebih peka terhadap isu strategis di level nasional dan internasiona,l karena diyakini berpengaruh terhadap kondisi Pulau Dewata.
“Masyarakat kita sedang getol memanfaatkan medsos (media sosial).Tak hanya untuk kepentingan positif, tetapi banyak yang menggunakan untuk hal yang negatif,” kata Pastika saat mengumpulkan pimpinan satuan kerja perangkat daerah Pemprov Bali, di Denpasar, Senin (21/11).
Menurut dia, salah satu isu nasional yang belakangan sedang hangat adalah persoalan yang berkaitan dengan isu rasialis. Perkembangan strategis lainnya adalah kecenderungan pemanfaatan media sosial yang kurang bertanggung jawab.
Terkait dengan perkembangan tersebut, Pastika mengingatkan jajarannya tak apatis karena pasti ada pengaruhnya bagi Bali. Terlebih pejabat eselon I dan II merupakan pemimpin level strategis yang harus berpikir global.
Dalam pertemuan tersebut, secara khusus dia juga menyampaikan hasil kunjungannya ke Prefektur Kumamoto Jepang. Dia mengatakan banyak sekali yang bisa diadopsi Bali dari salah satu provinsi di Negeri Sakura tersebut.
Pemerintah Provinsi Bali dan Kumamoto telah menandatangani nota kesepahaman untuk membangun kerja sama pada tiga bidang yaitu pariwisata, pendidikan dan agrikultur. Pastika berharap SKPD terkait dapat menjabarkan dan menindaklanjuti MoU tersebut pada program yang lebih nyata.
Terkait kerja sama pengembangan agrikultur, dalam waktu dekat Kumamoto akan mengirim beberapa ahli pertaniannya untuk berbagi ilmu budidaya jeruk.
Selain itu, Pastika tertarik dengan pengembangan sapi di salah satu pusat peternakan di Kumamoto. “Di Jepang, sapi seberat 300 kilogram harga jualnya bisa mencapai Rp100 juta, sedangkan sapi kita dengan berat yang sama hanya laku rata-rata Rp7 juta. Kenapa? Karena Jepang mampu menghasilkan sapi dengan daging berkualitas dan sangat disukai wisatawan.”
Suatu saat, mantan Kapolda Bali itu berharap sapi Bali pun bisa memiliki nilai jual yang tinggi agar menguntungkan para petani. Sejalan dengan pengembangan agrikultur, kerja sama bidang pendidikan pun menjadi penekanannya. Ke depan, dia ingin mengirim lebih banyak tenaga magang ke Prefektur Kumamoto.
“Selain belajar mengenai teknologi, selama magang anak-anak kita juga bisa mengadopsi karakter positif orang Jepang yang terkenal disiplin, efisien dan efektif dalam bekerja. Jika dua tahun dimagangkan di sana, lumayan bagi pembentukan karakter mereka.”
Di sisi lain, Pastika juga menaruh perhatian pada minimnya jumlah penduduk Jepang. Saat ini jumlah anjing di sana lebih banyak dari jumlah anak-anak. Suatu saat diperkirakan Jepang akan kekurangan tenaga kerja dan menurutnya akan menjadi peluang bagi Bali.
Selain membagi “oleh-oleh” dari Jepang, dalam pertemuan itu Gubernur Pastika juga mengingatkan jajarannya segera merampungkan program sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Pastika meminta Pimpinan SKPD segera merampungkan kegiatan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Secara khusus dia minta Dinas PU mencermati aturan yang mengamanatkan pengalihan status beberapa ruas jalan dari kabupaten/kota ke provinsi.
“Tolong dicek lagi yang mana yang jadi kewenangan kita, kalau rusak segera diperbaiki. Saya tak ingin ada jalan yang ditanami pohon, tahu-tahu setelah dicek itu merupakan jalan yang menjadi kewenangan provinsi,” ujar Pastika.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu