Kuta, Aktual.com – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika meminta kepada industri perbankan untuk me-reschedule utang-utang para pengungsi dari 28 desa terdampak bencana Gunung Agung. Pastika percaya perbankan memahami situasi bencana yang terjadi.
“Bank saya kira memahami situasi bencana seperti ini. Pertama sekali yang kita harapkan adalah re-scheduling dari kredit itu dan itu sangat memungkinkan bagi bank. Yang kedua barangkali asuransi. Jadi kalau yang sudah dijamin oleh asuransi dan lain sebagainya, biasanya kredit itu ada jaminannya. Saya kira itu juga harus membantu hal-hal seperti ini,” kata Pastika saat menghadiri Internasional INSARAG Team Leader Meeting 2017 yang digelar di Padma Resort Legian, Kuta, Rabu (18/10).
Hanya saja, Pastika meminta kegiatan ekonomi yang masih bisa dilakukan oleh warga agar tetap dijalankan. ”Kita juga berharap, berbagai kegiatan yang masih mungkin dilakukan supaya terus dilakukan. Yang penting tetap memperhatikan keselamatan jiwa manusia,” ungkapnya.
Pastika berjanji akan memikirkan roda ekonomi warga Karangasem. Ia kan segera berkoordinasi dengan perbankan untuk membicarakan utang-utang warga yang tertunggak imbas bencana Gunung Agung.
“Sudah pasti akan ada program khusus. Kita akan bicara dengan dunia perbankan yang betul-betul force major istilahnya, harus kita berikan toleransi untuk itu, mau tidak mau. Kan tidak mungkin kita memaksa,” ujarnya.
“Saya katakan, bahkan kalau sekarang itu banyak yang beli utang di bank piara ayam. Ayamnya kan terlantar nih sekarang. Kalau sapi masih bisa diajak mengungsi. Kalau ayamnya kan susah. Itu mau diapain. Dijual sudah pasti murah. Atau tadi, suruh bank-nya ambil itu ayamnya. Silakan ambil saja ayamnya. Asal jangan ambil tanahnya. Kan biasanya itu gadaikan sertifikat. Kan kasihan hilang tanahnya gara-gara ini. Jadi harus ada fairnees di situ, keadilan,” harap Pastika.
Pastika mengaku selalu memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung. Ia bertekad untuk menghidupkan kembali ekonomi Karangasem.
“Tentu kita akan berupaya menghidupkan lagi ekonomi Karangasem. Makanya saya selalu memantau aktivitas gunung itu,” demikian Pastika.
(Laporan: Bobby Andalan)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan