Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah beberapa minggu terakhir mengalami penurunan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Siang tadi, Reuters mencatat Rupiah mencapai Rp12.837 per Dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengatakan yang paling utama saat ini adalah dunia menghadapi kondisi mengambil atau tidak mengambil risiko (risk on risk off), yang dapat berpengaruh langsung pada nilai tukar mata uang. Khususnya terjadi pada Dolar AS, termasuk Rupiah.
“Minggu ini ditandai risk on, terjadi penguatan pasar modal dan nilai tukar. Tapi minggu ini ditandai dengan perkembangan di Yunani yang disepakati perpanjangan bail out, menuju persetujuan parlemen Eropa, itu dianggap sebagai kondisi yang baik,” ujar Agus di kantor BI Jakarta, Jumat (27/2).
Lebih lanjut dikatakan dia, secara umum di dunia mengalami penurunan mata uang akibat penguatan Dolar AS. Menurutnya, Indonesia harus siap dengan kondisi seperti itu, dimana Rupiah mencapai 12.700-12.800 per Dolar AS.
“Kita harus siap ke depan akan ada depresiasi karena Dolar AS yang menguat,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














