Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo kembali mengaskan anjloknya saham China tidak mempengaruhi ekonomi Indonesia. Menurutnya, yang harus diwaspadai adalah hubungan dagang antara China dengan negara emerging market lainnya, termasuk Indonesia.
“Yang harus kita antisipasi adalah confident, terhadap negara yang punya hubungan dagang dengan Tiongkok,” ujar Agus usai acara Halal Bihalal di gedung BI Thamrin, Jakarta, Rabu (22/7).
Seperti diketahui, pada awal Juni 2015 bursa saham China jatuh di level terendahnya. Hal ini disebabkan kekhawatiran market terhadap bursa saham yang mengalami bubble dan investor yang menggunakan utang untuk bertransaksi saham.
Meskipun kepanikan jual di sejumah bursa saham China mulai mereda dan berada di zona hijau kembali, Agus mengatakan Indonesia tetap perlu waspada. “Pasar modal di China memang kan cukup besar koreksinya dan belum tentu selesai.”
Agus juga yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester dua tahun ini bisa lebih baik. “Ekonomi Indonesia bisa capai prestasi yang lebih baik,yaitu dikisaran 5-5,4 persen, tapi ada di kisaran bawah,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: