Surabaya, Aktual.com, – Hingga keberangakatan terakhir tujuan Jakarta pada kemarin malam, Jumlah warga Jawa Timur yang turun ke Jakarta dalam aksi Bela Islam, mencapai 15 ribu orang.
“Jadi, laporan yang masuk dari kepolisian, total ada 15 ribu yang berangkat ke Jakarta. Tapi angka itu belum termasuk yang berangkat secara pribadi. Kalau berangkat sendiri kan nggak mungkin melapor.” kata Gubernur Jatim, Soekarwo, (4/11)
Soekarwo memang tidak melarang, sebab demontrasi adalah hak bagi setiap warga negara. Kendati demikian, jika mengacu pada budaya, Soekarwo yakin suasana demo akan berlangsung santun.
“Santun itu khas kita. Kalau kemudian ada yang tidak santun, akan diingatkan sama temannya. Itu sudah menjadi kultur kita.” lanjut Soekarwo.
Akan tetapi, lanjutnya, pada saat yang lain, aspirasi mereka harus didengarkan. Sebab, demontrasi bisa berubah dari kualitatif menjadi destruktif karena tidak ada yang menampung aspirasinya. Artinya, lanjut Soekarwo, yang punya hak itu harus ketemu yang punya kewajiban.
“Kalau aspirasi itu nggak ditampung, khawatirnya ricuh. Sebab jika berlangsung rusuh sedikit saja akan berpengaruh pada ekonomi. Sebab, ekonomi itu persepsi. Ekonomi itu belum tentu fakta. Kalau persepsinya buruk, ekonominya juga nggak bagus” terang Soekarwo. (Ahmad H Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh: