Sementara itu, berdasarkan data di Pemprov Jatim, dari 38 kabupaten/kota, sampai saat ini terdapat 422 desa di 27 kabupaten mengalami kekeringan, yang 183 desa di antaranya posisinya di atas pegunungan sehingga harus dilakukan pengiriman air ke dalam penampungan air.

“Karena lokasinya di atas maka rekayasa teknis seperti pembuatan sumur bor, pipanisasi tidak dapat dilakukan. Sedangkan, sisanya masih bisa dilakukan rekayasa teknis,” katanya.

Menurut dia, apabila tidak segera diberikan bantuan maka menjadi hal krusial, khususnya di daerah pantai selatan dan Madura. Sementara itu, berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, dari 8.501 jumlah desa di Jatim, pada 2015 terdapat 541 desa mengalami kekeringan.

Dari jumlah desa kering tersebut telah dilakukan rekayasa teknologi bagi 119 desa sehingga tahun-tahun berikutnya membantu mengantisipasi kekeringan. “Pada 2017 kekeringan hanya terjadi pada 422 desa, bahkan 2016 tidak terjadi kekeringan di Jatim,” kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu