Tarakan, Aktual.com – Sebanyak 994 mahasiswa yang akan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Borneo Tarakan (UBT) dilepas secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang. Pelepasan mahasiswa KKN angkatan XVIII periode II tahun 2022 ini dilakukan di Lapangan LSIH, Jumat (10/6/2022).
Adapun 994 mahasiswa UBT yang melakukan KKN tersebut terdiri dari 7 fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Teknik, Fakuktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Khusus dari Fakultas Ilmu Kesehatan yang akan terlibat adalah mahasiswa-mahasiswi kerjasama dari UGM.
KKN yang dimulai sejak 13 Juni hingga 25 Juli 2022 ini mengusung tema ‘Membangun Desa Inovatif, Kreatif dan Sehat’. Gubernur berharap para mahasiswa dapat menjalankan tiga program unggulan. Pertama pengentasan stunting, kedua tentang literasi, dan ketiga meningkatkan produk unggulan lokal.
“Kegiatan KKN merupakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk melakukan pembelajaran dan pemberdayaan kepada masyarakat,” kata Gubernur.
Menurutnya, KKN merupakan suatu tugas pengabdian yang dibebankan kepada para mahasiswa sebagai perwujudan nyata serta terdapat emosional dunia kampus dengan masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya semata-mata untuk menyelesaikan kewajiban dan tuntutan kurikulum yang dibebankan universitas kepada mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya,” beber Gubernur.
Gubernur menuturkan bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual dan pembaharuan harus terus memiliki pengetahuan dan pengalaman. Selain itu juga meningkatkan kualitas individu.
“Sehingga nanti dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi susksesnya pelaksanaan pembangunan ke depan,” ujarnya.
Gubernur berpesan kepada mahasiswa KKN UBT untuk dapat memanfaatkan secara maksimal program KKN. Sebab dari program ini akan melahirkan sumberdaya manusia (SDM) Kaltara yang berkualitas.
“Kembangkan ilmu agar semakin kreatif dan inovatif sehingga dapat memberikan kontribusi bagi percepatan pengalihan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA) dan SDM pedesaan bagi kemajuan pembangunan serta menjaga nama baik almamater, sopan santu dan saling menghargai saat turun ke masyarakat,” tuntasnya.
(Suryan)
Artikel ini ditulis oleh:
Suryansah