Pada sisi lain, Gubernur Awang Faroek berharap pergantian operator Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie ke Pertamina Hulu Mahakam tidak sampai mengganggu kinerja produksi migas.
Di tempat yang sama, Vice President Eksternal Relation Total E&P Indonesie Agus Supriyanto menjamin kinerja produksi Blok Mahakam tidak akan terganggu dengan peralihan operator karena hingga saat ini kondisi karyawan perusahaan sangat kondusif.
“Seluruh karyawan sudah mendapatkan tawaran dari PHM dan sedang penyelesaian surat perjanjian kerja baru sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya.
Mengenai keikutsertaan Total Indonesie sebagai investor Blok Mahakam, Agus Supriyanto mengatakan bahwa hingga kini belum ada keputusan karena pembicaraan pihak manajemen dengan Pertamina masih terus berlanjut.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan