Jakarta, Aktual.com —Penjabat Gubernur Kepulauan Riau Agung Mulyana akan fokus menggarap potensi perekonomian di kawasan perairan yang berbatasan yang dilalui kapal asing.
“Dalam sehari diperkirakan 100-200 kapal asing melewati perairan perbatasan. Ini belum digarap,” kata Agung di Jakarta, Sabtu (22/8).
Dia mengatakan kapal-kapal asing dari perairan di utara Indonesia yang ingin berlayar ke Timur Tengah harus melewati perairan Kepri yang berbatasan dengan Singapura. Kapal-kapal itu membawa produk yang akan dipasarkan ke negara-neraga Timur Tengah.
“Termasuk kapal pesiar asing melewati perairan di utara Indonesia yakni perairan Kepri. Kalau tidak garap sumber pendapatan yang besar, kita jual teh botol saja kepada mereka. Istilahnya seperti itu,” ujarnya yang dilantik sebagai Penjabat Gubernur Kepri pada Jumat (21/8).
Agung mengemukakan Kepri memiliki 19 pulau terdepan, yang berada di Kabupaten Natuna, Kepulauan Anambas, Batam, Bintan dan Karimun. Perairan di depan pulau-pulau terdepan merupakan potensi perekonomian yang dapat digarap, seperti pembangunan dermaga dan pengelolaan sumber kelautan untuk kepentingan pariwisata.
“Potensi ini akan saya promosikan kepada Presiden RI agar dapat didukung dan dicari skema yang cocok sehingga seluruh harapan terealisasi,” ujarnya.
Menurut dia, pengelolaan potensi perbatasan sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yakni menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.
“Kepri harus mencari potensi-potensi lain yang selama ini belum tergarap, salah satunya dengan mengelola sumber-sumber perekonomian di kawasan perbatasan. Apalagi sekarang anggaran untuk Kepri defisit sekitar Rp800 miliar,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid