Denpasar, Aktual.co — Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menuturkan jika tenaga kerja Indonesia, khususnya Bali, kalah bersaing dengan tenaga kerja luar negeri.

Apalagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang. Menurut Pastika, kekhawatirannya tidak berlebihan mengingat negara-negara lain telah mempersiapkan diri dengan matang. Sebut saja misalnya Filipina. Pastika begitu khawatir akan negara tersebut.

“Mereka orangnya putih, bersih, bahasa Inggrisnya jago,” kata Pastika saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Lattas), Rabu (13/11).

Menurut dia, negara yang akan bersaing ketat dengan Indonesia adalah Filipina, Thailand dan Myanmar. Sebut saja misalnya di sektor moda transportasi. Mantan Kapolda Bali itu khawatir sopir-sopir taksi di Bali akan tergilas persaingan jika MEA mulai diberlakukan.

“Saya khawatir kalau kita tidak perkuat keahlian dan skill, maka kita akan tertinggal. Sopir taksi, perawat bisa digeser oleh orang Filipina. Mereka bersih, bahasa Inggrisnya bagus,” ujarnya.

Di Rumah Sakit Mounth Elizabeth Singapura, ia melanjutkan, hampir 70 persen perawatnya berasal dari Filipina. “Satu pun tidak ada dari Indonesia. Itu bukti kita kalah persaingan global,” imbuhnya.

Untuk itu, ia berharap tenaga kerja saat ini untuk segera berbenah diri. Apalagi saat ini tingkat pengangguran di Bali melonjak dari 1,3 persen di awal tahun menjadi 1,9 persen pada akhir tahun 2014. “Kalau tidak berbenah, saat MEA nanti bisa lebih banyak lagi pengangguran di Bali,” tegas dia.

Selama ini, Bali tak hanya menampung tenaga kerjalokal saja, tetapi juga dari luar Bali. “Bali ini tempat mencari kerja. Ada dari NTT, Jatim, Jateng, Sumatera. Kami menyediakan lapangan kerja yang luar biasa besar kepada Indonesia. Tapi saya khawatir mereka kalah bersaing tahun depan,” katanya.

Menurut dia, hal itu juga menjadi permasalahan tersendiri bagi Bali. “Permasalahan di Bali itu soal tingginya angkatan kerja dan migrasi tenaga kerja,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: