Jayapura, Aktual.com – Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan, Sosial dan SDM, Ani Rumbiak menyatakan Papua telah meraih peringkat kedua dalam target investasi di Indonesia dengan investasi mencapai Rp 40,5 triliun atau 20,84 persen pada 2016 lalu. Peringkat pertama kategori ini diduduki oleh Jawa Timur dengan capaian 60,11 persen.
Hal ini diungkapkan Ani ketika membacakan sambutan Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam membuka bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha Se-Provinsi Papua di Jayapura, beberapa waktu lalu.
“Tentunya target ini merupakan target kita bersama, namun tantangan yang kita hadapi adalah semakin tingginya persaingan dalam menarik investasi,” ungkap Ani.
Menurutnya, pada 2016 lalu, Pemprov Papua menargetkan realisasi untuk Penanaman Modal Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 519,5 triliun.
Kebijakan investasi di Provinsi Papua, jelasnya, diarahkan pada keberpihakan, perlindungan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga nantinya kegiatan investasi harus melibatkan dan memberi manfaat yang sebesar-sebesarnya bagi masyarakat.
Selain itu, keberadaan investasi juga diharapkan mendorong adanya transformasi teknologi dan kemampuan manajerial yang dapat membangun jawa enterpreneurship kepada masyarakat.
“Sehingga pada saat dan dalam waktu tertentu masyarakat adat Papua dapat mengola tanah, hutan dan seluruh kekayaan alam lainnya secara mandiri yang menghidupi diri dan keluarganya serta masyarakat di sekitarnya atau menjadi tuan di rumah sendiri,” katanya.
Dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu pintu provinsi Papua melaksanakan kegiatan penanaman modal kepadal masyarakat dunia usaha yang bertujuan agar perusahaan PMA/PMDN dapat menyampaikan perkembangan perusahaan dan dampaknya terhadap masyarakat.
“Kegiatan ini akan dilakukan secara terus menerus di 5 wilayah adat pada tahun 2017 agar membuka ruang dan waktu untuk perusahaan, guna menyampaikan keberhasilan yang telah dibuat kepada masyarakat dan tantangan yang dihadapinya,” terangnya.
Untuk menarik investor ke Papua maka Pemprov Papua akan terus menerus melakukan pembenahan birokrasi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi penanaman modal dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di Papua.
“Dengan dilimpahkannya seluruh jenis perijinan melalui satu pintu investasi di Papua terus meningkat,” tutupnya.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid