Warga melihat Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang didatangkan dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas Kabupaten Siak, di kawasan permukiman penduduk di Pekanbaru, Riau, Minggu (28/2). Lembaga Konservasi Dunia International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyatakan Gajah Sumatra termasuk dalam daftar merah salah satu spesies yang terancam punah akibat kerusakan dan berkurang habitat alami, serta praktik perburuan liar dan perdagangan ilegal untuk diambil gading dan bagian tubuh lainnya. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/kye/16

Pekanbaru, Aktual.com – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengungkapkan jika Negeri Melayu Provinsi Riau menjadi penyumbang terbesar kosakata untuk bahasa Indonesia.

“Bahasa Indonesia yang saat ini dipakai sebagai bahasa resmi negara, sebagian besar kosakatanya berasal dari bahasa Melayu Riau,” ujar gubernur di tengah kehadiran anak-anak dari 34 provinsi di Indonesia, saat penutupan Forum Anak Nasional, di Pekanbaru, Sabtu (22/7).

Arsyadjuliandi Rachman nampak gembira sepanjang acara penutupan Forum Anak Nasional 2017 itu. Turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise beserta jajaran.

Ditengah anak-anak cerdas dan ceria di penjuru Negeri itu, Gubernur bercerita tentang banyak hal, khususnya terkait Provinsi Riau dengan segala potensinya. Tak lupa yel-yel khas anak-anak menambah ceria suasana.

“Ingat Riau, Ingat Bahasa Indonesia,” papar Gubernur bersemangat.

Selain menyumbang Bahasa Melayu, lanjut Gubenur, di bidang ekonomi kontribusi Riau juga sangat besar. Misalnya saja, sekitar 39 persen produksi minyak nasional berasal dari Bumi Melayu Riau.

“Saat ini produksi minyak asal Riau khususnya dari lapangan Minas dan Duri mencapai 39% produksi minyak nasional. Sebelumnya jauh lebih besar lagi,” sebutnya.

Kemudian dari sektor perkebunan, lanjut dia, komoditas kelapa sawit di Riau saat ini menjadi yang paling besar di Tanah Air. Begitu juga kelapa dan sagu yang kualitasnya terkenal dari Riau.

Gubernur yang akrab dengan sapaan Andi itu turut menyebut Riau sebagai produsen kertas terbesar di Asia Tenggara karena saat ini ada dua perusahaan kertas terbesar di Riau yakni PT RAPP dan IKPP.

“Produksi kertas paling besar itu di Riau karena ada dua perusahaan produsen kertas skala global di sini,” ucap Andi.

Dengan segala potensi dan kontribusi Riau, wajar saja provinsi ini masuk nomor urut lima PDRB-nya di Indonesia, tertinggi di luar Pulau Jawa.

Mendengar penuturan Gubernur, ribuan anak-anak tentu saja mendapat ilmu baru, bahwa ternyata Riau yang tahun ini menjadi tuan rumah Hari Anak Nasional, adalah negeri yang keberadaannya sangat penting bagi NKRI.

Rencananya, kegiatan Forum Anak Nasional 2017 akan ditutup dengan perayaan Hari Anak Nasional 2017 yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada Minggu (23/7).

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan