Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat memberikan keterangan persnya terkait erupsi gunung Agung, Jakarta, Senin (27/11/2017). Dalam jumpa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi letusan Gunung Agung yang lebih besar segera terjadi. Potensi ini teramati dari peningkatan status Gunung Agung dari Siaga menjadi Awas."Erupsi disertai erupsi eksplosif dengan suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 km dari puncak. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengklaim bahwa wilayah Bali masih tetap aman meskipun terjadi erupsi Gunung Agung sesaat pada Jum’at (8/12) pagi tadi.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Aktual, Jum’at (8/12).

“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. Secara keseluruhan Bali tetap aman. Silakan bagi masyarakat yang akan berkunjung atau berwisata ke Bali. Tidak perlu takut dan khawatir,” kata Sutopo di Jakarta.

Gunung Agung kembali terjadi erupsi dengan asap berwarna kelabu tebal, bertekanan sedang dan ketinggian sekitar 2.100 meter di atas puncak dengan condong ke arah barat, pada Jumat (8/12) pukul 07:59 WITA tadi. Meskipun disertai dengan abu vulkanik, erupsi ini hanya terjadi sesaat, tidak terus menerus.

Sutopo mengatakan, volume abu vulkanik yang keluar dari kawah masih sangat sedikit. Menurutnya, hujan abu tipis hanya terjadi di sekitar di desa di lereng Gunung Agung, seperti di Dusun Dukuh Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem.

Selain itu, arah angin pun dominan ke arah tenggara, tidak berdampak terhadap aktivitas penerbangan dari erupsi tersebut. Sutopo menambahkan, Volcano Observatory Notice to Aviation (VONA) masih orange sehingga Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok tetap beroperasi dengan normal.

“Obyek wisata di Bali aman, seperti Tanah Lot, Sanur, Pantai Pandawa, Gunung Batur, Ubud, Pantai Kuta, Pantai Padang-Padang, Lovina, Dream Land, Nusa Dua dan lainnya,” sebut Sutopo.

“Daerah yang berbahaya hanya di dalam radius 8 kilometer dan perluasan 10 kilometer di sector utara-timur laut dan sectoral tenggara-selatan-barat daya,” imbuhnya.

Menurut Sutopo, saat ini telah banyak beredar informasi bohong atau hoax, terkait letusan Gunung Agung. Salah contohnya adalah adanya informasi tentang letusan besar yang terjadi sejak pagi tadi.

Karenanya, ia pun menghimbau agar masyarakat tidak mudah terperdaya dengan informasi yang beredar.

“Jika ada peningkatan aktivitas yang membahayakan pasti pemerintah akan memberikan peringatan dini dan mengambil langkah-langkah penanganannya,” tutupnya.

Masyarakat yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dan pengaduan terkait erupsi, kebutuhan logistik, pelayanan kesehatan, kebutuhan ambulance, evakuasi, ternak, pelayanan air bersih, tenda pengungsi, tim petugas lapangan, dan hal-hal penting lainnya, silakan menghubung Call Center Posko Gunung Agung di 0361-234099.

Pos Pengamatan Gunung Agung dari PVMBG pada 8/12/2017 pukul 06:00-12:00 WITA, melaporkan kegempaan Gunung Agung tercatat hembusan 10 kali, gempa low frequency 7 kali dan gempa vulkanik dalam 2 kali. Tremor menerus dengan amplitudo 1 – 2 mm, dominan 1 mm. Tidak ada lonjakan kegempaan yang tinggi dan menerus.

Sementara itu, jumlah pengungsi Gunung Agung saat ini sebanyak 66.716 jiwa yang tersebar di 225 titik pengungsian. Secara umum penanganan pengungsi berlangsung dengan baik. Stok logistik mencukupi. BNPB mengkoordinir potensi nasional untuk mendampingi Pemda dalam penanganan erupsi Gunung Agung. Pos Pendampinan Nasional didirikan dan beroperasi aktif 24 jam non stop.

 

Pewarta : Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs