Sebanyak 33 kepala keluarga atau 132 jiwa masih mengungsi karena jembatan rusak. Mereka adalah warga di sekitar Gunung Agung dari Desa Adat Bukit Galah, Dusun Sogra, Desa Sebudi yang mengungsi di Dusun Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat.

“Mereka tidak dapat kembali ke rumahnya karena jalan satu-satunya menuju desanya rusak. Perlu perbaikan darurat agar warga dapat pulang ke rumahnya,” katanya.

Bali tetap aman meskipun Gunung Agung kembali meletus pada Selasa dengan tinggi kolom asap dan abu sekitar 1.500 meter. Gunung Agung meletus pada pukul 11.49 WITA setelah penurunan status dari Awas (tingkat IV) menjadi Siaga (tingkat III).

“Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal. Tidak ada dampak merusak dan penerbangan dari erupsi. Gunung api dengan status Siaga dapat meletus kapan saja, tetapi dengan letusan yang tidak besar,” kata Sutopo.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid