Gunung Karangetang
Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (6/2/2019). Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang.

Sitaro, Aktual.com – Warga diimbau mewaspadai luncuran material vulkanik Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, saat terjadi hujan.

“Kami berharap warga yang tinggal di sekitar kali atau sungai yang berhulu dari puncak kawah berhati-hati,” sebut Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Selasa (20/6).

Pasalnya, leleran lava Gunung Karangetang masih terpantau dan berpotensi terjadinya penumpukan material vulkanik di bagian puncak kawah.

Akibat penumpukan material vulkanik tersebut, potensi terjadinya awan panas guguran mungkin termasuk luncuran material vulkanik yang terbawa akibat hujan lebat.

Apalagi menurut Yudia pada beberapa hari terakhir ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kerap mengguyur wilayah Pulau Siau dimana Gunung Karangetang berada.

“Material vulkanik yang sebelumnya berada di puncak bergerak ke bawah. Kami berharap warga tetap waspada,” ajaknya.

Yudia menyebutkan, pada periode pengamatan pukul 00.00 – 06.00 WITA, secara visual Gunung Karengetang tampak berkabut, sementara asap kawah tidak teramati dan bunyi longsoran/guguran lava terdengar lemah hingga sedang.

Terekam sebanyak delapan kali gempa guguran dengan amplitudo antara 10-30 milimeter, dengan durasi antara 40-70 detik, terekam pula gempa tiga kali hybrid/fase banyak dengan amplitudo 10 milimeter, S-P : 0 detik, berdurasi 13 detik.

Terekam juga dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo antara 30-40 milimeter, S-P : 35-40 detik berdurasi 173 detik.

“Masih terekam tremor menerus (Microtremor) dengan amplitudo 0,25 – 1 milimeter, dominan 0,25 milimeter. Gempa guguran menurun, sementara tingkat aktivitas Gunung Karangetang siaga level III,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu