Karanganyar, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar siaga 24 jam selama kebakaran hutan yang terjadi di lereng Gunung Lawu.
Hal tersebut disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono seusai mengikuti Shalat Istisqa atau minta hujan di Alun-alun Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (26/10).
Menurut dia, kesiapsiagaan ini penting dilakukan untuk mengantisipasi agar kebakaran hutan tersebut tidak meluas ke wilayah permukiman warga.
“Kami terus siaga 24 jam nonstop supaya api tidak meluas ke permukiman warga di Karanganyar. Kami sangat memuji kesigapan petugas pemadam kebakaran, relawan, SAR dan lainnya yang dengan cepat memadamkan api yg merembet ke perbatasan,” ungkapnya.
Sejauh ini, jelas Juliyatmono, titik api dibagian utara lereng Gunung Lawu masih sulit untuk dipadamkan. Selain medannya yang sulit dijangkau oleh petugas pemadam kebakaran, juga banyak batu-batuan. Sehingga membuat titik api di bagian utara tersebut cepat merembet ke berbagai lokasi.
“Percikan api yang terbawa angin ini menyebabkan munculnya kebakaran baru. Sehingga membuat kebakaran ini menjadi sulit dipadamkan,” terangnya.
Lebih jauh, yang menjadi catatan Bupati Karanganyar ini adalah tidak adanya petugas perhutani yang terlibat dalam proses pemadaman api di lereng Gunung Lawu. Padahal petugas perhutani tersebut memiliki peranan penting untuk menunjukkan daerah-daerah vital rawan kebakaran.
“Selama proses pemadaman kemarin, justru dari perhutani tidak terlihat. Ini menjadi catatan penting yang harus dievaluasi. Karena mereka yang selama ini sehari-hari menaungi kondisi di sana,” ujar Juliyatmono.
Reporter: Labib Zamzani
Artikel ini ditulis oleh: