Yogyakarta, Aktual.com – Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 800 meter ke arah hulu Kali Gendol pada Kamis (8/8) malam.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitter resminya, menyatakan luncuran awan panas guguran Merapi yang terjadi pada pukul 18:44 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 62 mm dan durasi kurang lebih 80 detik.
Berdasarkan pengamatan pada Kamis (8/8) pukul 12:00-18:00 WIB, BPPTKG mencatat dua kali gempa guguran dengan amplitudo 13-14 mm selama 61.8 – 69.7 detik.
Selain itu, di gunung api teraktif di Indonesia tersebut juga terpantau asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 10 meter di atas puncak kawah.
Cuaca di gunung itu berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat dengan suhu udara 16 – 21.5 derajat Celcius, kelembaban udara 29-87 persen, dan tekanan udara 569-708 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan