Sydney, aktual.com – Gunung berapi pulau di pesisir utara Papua Nugini (PGN) meletus pada Sabtu (25/8) pagi, memaksa 2.000 warga desa menyelamatkan diri karena khawatir akan lava yang mengalir, kata Pusat Bencana Nasional.

Pulau Manam, hanya 10 km luasnya, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di negara Pasifik itu dan didiami sekitar 9.000 orang.

Tiga desa berada langsung di aliran lava dan warga harus diungsikan ke tempat aman, kata Martin Mose, direktur Pusat Bencana Nasional PNG, kepada Reuters melalui telefon.

Observatorium Gunung Api Rabaul (RVO) melaporkan letusan itu mulai terjadi pada pukul 6 waktu setempat pada Jumat, mengeluarkan kolom abu 15 km di atas permukaan laut.

Abu yang jatuh begitu berat sehingga pohon-pohon patah karena keberatan menahan, demikian RVO dalam buletin informasinya.

“Kawasan paling terdampak ialah Baliau dan Kulugama dan jarak pandang sangat terbtas akibat abu yang jatuh, orang-orang menggunakan lampu obor untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain,” katanya.

Steve Saunders dari RVO mengatakan erupsi sebesar itu belum pernah terjadi.

“Sejauh yang kami ketahui tak ada laporan korban jiwa tapi kami beritahu orang-orang agar menjauh dari lembah karena berisiko lumpur mengalir … ada abu tebal dan jika hujan deras, kami mengingatkan masyarakat akan ancaman itu,” kata dia lewat telefon.

Saunders mengatakan tahap awal erupsi sudah lewat tapi ada lubang baru, yang menandakan akan terjadi kegiatan baru.

Pusat Penasehat Abu Vulkanik Darwin (DVAAC) mengeluarkan peringatan ancaman bagi penerbangan, meminta penerbangan menghindar dari awan, yang berada di atas tingkat jelajah pesawat niaga.

(Antara/Reuters)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang